5 Oktober 2025 09:15

Kurniati: Doa dan Dukungan Orang Tua menjadi Kunci Kesuksesan

0
Kurnati

Kurniati, berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan seorang penulis mempunyai banyak cerita inspiratif/Dok.Pribadi

OPINIJATENG.COM- Kurniati, sosok wanita cantik dan berwibawa ini berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan seorang penulis yang mempunyai banyak cerita inspiratif dalam mewujudkan cita-citanya.

Wanita kelahiran Makassar 43 tahun silam merupakan anak pertama dari empat bersaudara mempunyai tekad dan semangat yang luar biasa dalam mewujudkan cita-citanya.

Meskipun orangtuanya sempat ragu karena keterbatasan dalam membiayai sekolah karena ayahnya bekerja serabutan menjadi sopir, petani bahkan usaha bengkel untuk membiayai pendidikan keempat anaknya hingga lulus dari perguruan tinggi, namun Kurniati tidak lantas menyerah.

BACA JUGA:Beti MC, Sosok Pemerhati Anak yang Mengabdikan Hidupnya untuk Masyarakat

Karena tak ingin terlalu membebani orang tuanya, ibu lima anak yang biasa dipanggil Uni, mencari cara meringankan beban orang tuanya. Berkat kemampuannya dalam pendidikan, beliau mendapat beasiswa dan sempat menjadi asisten dosen selama kurang lebih satu tahun.

“Dukungan dan doa dari kedua orang tua merupakan kunci terbesar kesuksesan saya menggapai cita-cita,” kata Uni.

Uni yang saat ini menjabat sebagai kepala di salah satu balai penyuluhan pertanian Makasar mengawali karirnya bekerja di sebuah bank swasta sebagai credit card officer selama 3 tahun sampai akhirnya memutuskan menikah pada Desember 2007 dan resign dari tempat kerja karena melahirkan anak pertama.

Pada Desember 2008 Uni mendaftar CPNS dan diterima menjadi PNS di Dinas Pertanian Kab. Jeneponto. Di waktu yang bersamaan suaminya yang juga diterima menjadi PNS di Kementrian Pertanian dan ditempatkan di Kabuaten Sidrap hal itu menyebabkan mereka harus pisah tempat tinggal sementara. Mereka hanya bisa saling mengunjungi setiap weekend.

BACA JUGA:Generasi Sandwich, Sebuah Beban atau Berkah?

Disela kesibukannya Kurniati tertarik menekuni dunia kepenulisan dan mempunyai nama literasi Kurnia Walgita. Beliau pertama kali bergabung dalam yayasan Cahaya Lontara yang menghasilkan buku antologi pertama berjudul Jejak Covid -19.

Selanjutnya Uni bergabung dengan komunitas menulis yang mengantarkannya menghasilkan karya buku antologi. Kumpulan buku antologi yang dihasilkannya antara lain berjudul Kisah Malam Pergantian Tahun, Sebab Hidup Tak Sempurna Maka Cara Hidup Saya Sederhana, Membungkus Masa Lalu, Surat untuk Ayahku, Surat untuk Ibuku, Surat untuk Putraku, surat untuk Putriku dan Surat untuk Suamiku.

Hingga saat ini Uni masih aktif menulis. Prinsipnya “jika tidak bisa menghasilkan koin, minimal bisa menjadi poin.” Prinsip tersebut karena sebagai aparatur negara salah satu syarat kenaikan pangkat adalah mengumpulkan angka kredit yang bisa didapatkan melalui tulisan.

BACA JUGA:Waspada Kedengkian dan Bersabar atas Kenikmatan-Mu

Kurniati berharap melalui tulisan tangannya dapat memberikan manfaat buat orang di sekeliling terutama untuk para petani yang telah dibinanya.

Ditulis oleh Muniro Wahyuni,penulis di Bestie@belajar_belajarnulisceritafiksi.Jika ingin belajar menulis fiksi dan bergabung kelas Bestie bisa menghubungi bit.ly/Sariagustia.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version