Kiai Hadlor Ihsan: Kita Tidak Boleh Jumud dalam Beragama
Kiai Hadlor Ihsan: Kita Tidak Boleh Jumud dalam Beragama/Arifin
OPINIJATENG.com-Belajar ilmu agama harus dilakukan sepanjang waktu, sampai tuntas. Santri yang belajar agama tidak diperkenankan mehamami agama secara sepotong-potong, agar agama tidak terlihat sempit.
Hal demikian disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Mangkang, Semarang KH Ahmad Hadlor Ihsan, dalam kegaitan Orientasi Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021, Jumat (15/10/2021) malam.
Pada awalnya, Kiai Hadlor menjelaskan tentang makna Tafaqquh fi al din. Semua harus berupaya secara maksimal untuk mengetahui agama karena aspeknya sangat luas, dari ibadah, sosial sampai politik. Agama perlu dilihat dari kacamata global, sehingga memahami agama tidak sepotong-potong.
“Ketika kita bisa memahami agama secara menyeluruh, kita bisa luwes, ora nesunan, ora ngamukan. Memang agama itu luwes. Oleh karena itu, kita jangan bawa agama untuk kepentingan sesaat. Belajarlah agama dari secara multidimensi,” kata ketua MUI yang membidangi bidang Pendidikan, Pesantren dan Kaderisasi Ulama ini.
Lebih lanjut, kata Kiai Hadlor, seorang santri atau ulama tidak boleh berhenti (jumud) dalam beragama, karena ilmu agama terus berkembang. Kepada calon ulama, Kiai Hadlor menekankan sudah sepantasnya kader ulama generasi muda dapat memasuki dunia maya, berdakwah menggunakan perangkat teknologi.
“Kita tidak boleh jumud dalam beragama. Ilmu din itu berkembang. Seorang pengajar biasanya hanya mentransfer ilmu pada murid (ta’lim), namun jangan lupa ada tadris (orang bisa berdirasah), takdib (orang punya berkepribadian mulia), tarbiyah (orang meningkatkan kebaikan-positif). Mari belajari din dari beberapa sisi agar tidak jumud, agar kiai muda bisa mengajar umat bisa melalui media yang canggih,” tambahnya.
Setelah paparan dilanjutkan dengan dialog. Moderator Dr. H. Imam Yahya, M.Ag. mempersilahkan kepada para peserta kader ulama yang dipusatkan di Hotel Pandanaran untuk bertanya, termasuk yang bergabung secara daring.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Orientasi Kader Ulama (OKU) Tahun 2021. Kegiatan OKU dipusatkan di Hotel Pandanaran, Semarang, Jumat-Sabtu, 15-16 Oktober 2021.
Orientasi Kader Ulama diikuti oleh para kader ulama, utusan dari pengurus kabupaten/kota di Jateng, serta para pengurus MUI Jawa Tengah. Kegiatan dibuka resmi oleh Ketua Umum MUI Jawa Tengah KH. Dr. Ahmad Daroji, M.Si.***
