Bung Hatta Si Kutu Buku, Teladan Literasi dan Gemar Membaca

OPINIJATENG.COM– Di tengah arus cepat teknologi dan media sosial, minat membaca kini kerap kalah saing dengan gawai dan tontonan instan. Sebagai insan terdidik, terpelajar dan opinion leader pasti Anda ingin kembali mencintai buku seperti dulu, di era sebelam 2015.
Dilansir drai portalpekalongan.com, sejarah pernah mencatat, bahwa seorang pejuang bangsa membangun kekuatan berpikirnya dari halaman demi halaman buku.
Bung Hatta, sang proklamator yang dikenal pendiam dan tenang, memiliki kecintaan luar biasa terhadap buku.
Julukan “kutu buku” bukan hanya melekat karena hobi Bung Hatta, tetapi karena buku telah menjadi bagian dari jiwanya sejak muda.
Dari kisah Bung Hatta, kita tak hanya melihat seorang pembaca yang rajin, tapi juga seorang pemimpin yang menjadikan literasi sebagai senjata untuk merancang masa depan bangsa.
Mari kita belajar darinya dan coba menanamkan kembali semangat membaca dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Budi Arie Berpeluang Jadi Saksi Kasus Judi Online, Kejagung: Tergantung Jalannya Persidangan
Buku, Bukan Sekadar Hobi, Tapi Jalan Hidup
Buku adalah sahabat setia Bung Hatta. Ia tidak hanya membaca untuk lulus ujian, tapi membaca untuk memahami dunia.
Bahkan saat sekolah di Padang, ia sudah sering berkunjung ke toko buku dan menghabiskan waktu berjam-jam membaca berbagai topik.
Ketika belajar di Belanda, buku adalah bagian penting dari kesehariannya. Ia memilih membeli buku daripada berfoya-foya.
Saking cintanya pada buku, ia pernah berkata, “Aku rela tidak menikah, asal bisa membeli buku.” Kalimat itu bukan lelucon, melainkan cerminan bahwa ilmu adalah prioritas utamanya.
Ketika diasingkan ke Banda Neira oleh pemerintah kolonial, Bung Hatta tak meminta kenyamanan. Ia hanya minta satu hal: koper berisi buku-buku pilihannya.
Di tengah sunyi dan pengasingan, buku menjadi sumber harapan, kekuatan, dan inspirasi. Ia terus membaca, menulis, dan berpikir untuk masa depan Indonesia.
Baca Juga: Budi Arie Berpeluang Jadi Saksi Kasus Judi Online, Kejagung: Tergantung Jalannya Persidangan
Begini Cara Menanamkan Gemar Membaca dari Teladan Bung Hatta
Kita hidup di zaman berbeda, tapi semangat mencintai ilmu tetap relevan.
Berikut ini beberapa cara sederhana untuk menumbuhkan minat membaca, terinspirasi dari Bung Hatta Si Kutu Buku:
1. Mulai dari Diri Sendiri
Anak-anak dan orang di sekitar kita akan lebih terinspirasi jika melihat kita membaca. Jadikan membaca bagian dari rutinitas harian, walau hanya 10 menit.
2. Ceritakan Kisah Bung Hatta
Gunakan kisah nyata Bung Hatta sebagai cerita sebelum tidur atau materi pembelajaran. Tokoh nyata memberi dampak lebih kuat daripada teori semata.
3. Berikan Akses Buku yang Menarik dan Variatif
Pilihkan buku sesuai minat dan usia. Tak harus mahal—bisa dari perpustakaan, bazar buku, atau pinjam dari teman.
4. Bangun Kebiasaan Bertahap
Tak perlu memaksa anak atau diri sendiri membaca berjam-jam. Mulailah perlahan, tapi konsisten.
5. Diskusikan Apa yang Dibaca
Setelah membaca, coba ngobrol santai tentang isi buku. Ini membuat membaca jadi lebih bermakna dan mempererat hubungan emosional.
Bung Hatta tak hanya dikenal sebagai proklamator, tetapi juga sebagai kutu buku yang percaya bahwa kemerdekaan harus disertai kematangan berpikir.
Dari kecintaannya pada buku, ia merancang pemikiran, menyusun strategi, dan memperjuangkan bangsa.
Baca Juga: Polri: Jokowi Dijadwalkan Klarifikasi Ijazah pada Hari Ini
Kini giliran kita meneruskan semangat itu. Jadikan membaca bukan hanya tugas, tapi gaya hidup. Karena siapa tahu, dari satu buku yang kita baca hari ini, lahir ide besar untuk masa depan. Seperti Bung Hatta dan buku, semoga kita pun bisa menjadi sahabat sejati literasi.***