4 Oktober 2025 10:16

FGD Perusahaan Industri Manufaktur Kabupaten Demak : Komitmen Bersama Tingkatkan Kualitas Data Industri

0
Tri Karjono Statistisi ahli BPS Jateng

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Demak mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama para pelaku usaha industri manufaktur, Kamis, 15 Desember 2022.

OPINI JATENG – Komitmen atas terwujudnya data statistik industri manufaktur yang berkualitas, yaitu yang terkini dan benar sesuai realitas yang ada, sebagai indikator capaian sekaligus evaluasi bagi kinerja negara atas program pembangunan ekonomi yang dilakukan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Demak mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama para pelaku usaha industri manufaktur, Kamis, 15 Desember 2022.

FGD diikuti oleh pelaku usaha perusahaan besar dan sedang yang ada di Kabupaten Demak yang memang secara rutin menjadi bagian obyek sumber data bagi BPS dalam tugasnya. Yaitu melakukan pengumpulan, pengolahan hingga mendiseminasikan berbagai indikator statistik strategis kepada pemerintah dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Henry Wagiyanto, Kepala BPS Kabupaten Demak mengajak seluruh peserta FGD utamanya para pelaku usaha perusahaan industri manufaktur besar dan sedang untuk bersinergi dengan BPS dan berkomitmen bahwa kualitas data demi tepatnya arah kebijakan menjadi tanggungjawab bersama.

BACA JUGA:2 Imam Sholat Akan Diberangkatkan ke Amsterdam Belanda oleh PP MAJT

“Kami berterimakasih sekali kepada perusahaan yang telah dengan sadar menerima petugas kami dan memberi informasi yang kami butuhkan dengan jujur dan tepat waktu. Kami mengajak beberapa perusahaan industri manufaktur yang lain yang hingga saat ini dengan berbagai alasan masih ada yang masuk terlambat, kurang respon atau bahkan belum masuk sama sekali”, imbuhnya.

Hadir sebagai pembicara pada FGD tersebut adalah Tri Karjono statistisi ahli dari BPS Provinsi Jawa Tengah, Agus Kriyanto Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Demak, Mohammad Ilyas Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Demak.

Tri Karjono dalam paparannya menjelaskan bahwa indikator statistik menunjukkan sepertiga lebih kondisi perekonomian Jawa Tengah ditentukan oleh kinerja sektor industri manufaktur.

BACA JUGA:Kiai Fadlolan Musyaffa: Dukungan dan Doa untuk Mahfud MD Minimal Cawapres

Dan 93 persen lebih nilai ekspor Jawa Tengah di tahun 2022 ini merupakan hasil produksi industri manufaktur.

Keberadaan industri manufaktur terutama skala besar dan sedang menjadi penting bagi potensi tingginya nilai tambah dan naiknya kesejahteraan masyarakat melalui serapan tenaga kerja yang tinggi.

BACA JUGA: Baitul Quran Akbar dan Generasi Qurani

“Maka ketika informasi dari para pelaku usaha industri sebagai dasar dari penghitungan berbagai indikator ekonomi tersebut tidak lengkap, terlambat atau tidak jujur maka jelas akan mengurangi nila kesahihannya”, katanya.

Dengan FGD ini diharapkan kesadaran pelaku usaha industri manufaktur besar dan sedang akan pentingya kualitas data menjadi semakin tinggi. Sehingga semakin hari respons rate semakin baik, semakin tepat waktu dan semakin jujur.

Harapan dan himbauan yang sama juga disampaikan oleh kedua pembicara yang berharap BPS mampu menghasilkan data indikator yang lebih valid yang mampu menjadi acuan bagi siapapun termasuk Disnakerin maupun Apindo.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version