Tips Dokter Siti Farhatun Shoimah: Jamaah Haji Jangan Gunakan Aji Mumpung, Berikut Penjelasannya…

dokter Siti Farhatun Shoimah, dokter Kloter 27 jamaah haji Indonesia.
OPINIJATENG.COM – Ini saran dari dokter Siti Farhatun Shoimah, dokter Kloter 27 jamaah haji Indonesia.
“Jamaah haji Indonesia jangan gunakan aji mumpung,” kata dr Farhah.
Apa maksudnya? Begini penjelasannya.
“Kondisi kesehatan jamaah haji Indonesia khususnya kloter 27 secara umum Insya Allah sehat. Hanya untuk yang mempunyai komorbid itu kadang kesadaran untuk meminum obat rutin yang dibawa itu ada juga beberapa yang tidak disiplin,” jelasnya.
BACA JUGA:PMK dan Inflasi Jelang Idul Adha Tak Surutkan Tingkat Konsumsi
Kemudian, lanjut dia, setelah beberapa hari di sini banyak juga yang sakit karena faktor kelelahan. Ada yang demam karena kemungkinan kurang minum. Ada juga yang batuk pilek, hal itu adalah khas ya biasanya terjadi pada para jamaah haji. Namun tim medis Kloter 27 berusaha agar para jamaah tidak mengalami sakit yang berarti.
Berikut tips-tips atau langkah-langkah dr Farhah sebagai tim kesehatan Kloter 27:
Pertama adalah sosialisasi bahwa jamaah haji yang mempunyai riwayat penyakit komorbid atau risti (risiko tinggi) diharapkan untuk meminum obat secara teratur.
Kedua, istirahat yang cukup tidak memaksakan atau tidak menggunakan aji mumpung selama di Tanah Suci. Aji mumpung itu biasa dilakukan jamaah haji Indonesia untuk beribadah sunnah yang melebihi kemampuan fisiknya.
Ketiga, jamaah haji untuk selalu memakai APD pada saat keluar yang terutama adalah memakai masker dan alat semprot air.
Keempat, selalu meminum air yang cukup, minimal adalah 4 botol yang berisi 600 ml atau lebih dari 2 liter perhari. Tujuannya agar para jamaah tidak dehidrasi dan selalu sehat terutama menjelang puncak atau inti ibadah haji.

“Kami selalu menyarankan kepada para jamaah disiplin menjaga kesehatan diri mereka sendiri. Tentu mereka juga harus saling mengontrol kesehatannya cek kesehatan paling tidak di pot masing-masing.”
“Dengan kesadaran ini saya optimistis jamaah haji kita akan dalam kondisi yang sehat dan siap memasuki tahapan armuzna dengan lebih siap,” tegas dr Farhatun.
BACA JUGA:Boyamin Saiman Akan Hadir atas Undangan Persemian Jl Ki Nartosabdo oleh Walikota Hendi
Lebih lanjut Farhah sapaan akrab dokter ini berharap mereka para jamaah haji secara umum khususnya yang ada di Kloter 27 untuk mempunyai kedisiplinan untuk menjaga kesehatan diri mereka sendiri disamping mereka juga harus rajin untuk mengontrol kesehatannya dengan melakukan cek kesehatan di pos kesehatan yang disediakan.
“Kami siapkan pos kesehatan yang ada di kloter dengan waktu layanan 24 jam, serta visitasi rutin ke kamar jamaah haji, ini sebagai bentuk layanan kesehatan yang semakin dekat dengan jamaah,” jelas dr Farhah.
Tim medis Kloter 27 juga melakukan analisis kesehatan dan sosialisasi tentang kesehatan yang sudah kami lakukan berbasis lantai.
BACA JUGA:Prof Tri Joko Raharjo: Guru TK Harus Murah Senyum, Ceria, dan Peka, karena Akan Jadi Role Model…
Jadi setiap lantai, tim Kemenag dan tim medis, sudah melakukan manasik ibadah haji maupun manasik kesehatan untuk untuk selalu menjaga kesehatan para jamaah.
Lebih jauh dr Farhah menjelaskan tentang kondisi geografis di Tanah Suci saat ini di mana iklimnya kurang bersahabat.
Musim haji tahun ini tentu sangat berbeda bagi jamaah haji di seluruh belahan dunia setelah 2 tahun menunggu.
Sehingga keberangkatan haji tahun 2022 M – 1453 Hijriyah adalah waktu yang ditunggu sekian lama semangat dan euforia untuk melaksanakan ibadah tentu sangat luar biasa.
BACA JUGA:BP4 Jateng Menolak Perkawinan Beda Agama, Nur Khoirin Akan Laporkan Hakim PN Surabaya ke MA
“Namun di sisi lain kita harus mengetahui bahwa kondisi iklim di Tanah Suci iklimnya sangat tidak bersahabat, cenderung panas. Hal ini tentu menimbulkan potensi persoalan kesehatan bagi jamaah haji,” katanya.
Tim medis Kloter 27 berusaha agar semangat jemaah haji kita berbanding lurus dengan kondisi geografis yang ada saat ini perlu.
Sehingga perlu tips-tips khusus agar bisa berjalan dan kondisi kesehatan bagi jamaah.
“Semoga semua jamaah haji Indonesia sehat dan bisa melaksanakan ibadah dengan baik kemudian pulang ke Tanah Air bertemu dengan keluarga dan handai tolan dengan membawa predikat yang utama yaitu haji yang mabrur.”***