Wujudkan Desa Mandiri Internet, Warga Karanggintung Banyumas Manfaatkan Pengembangan Ekonomi Desa
Bangun desa mandiri internet, warga desa Karanggintung kecamatan Sumbang, Banyumas manfaatkan peningkatan ekonomi desa.
OPINIJATENG.COM Wujudkan Desa Mandiri Internet untuk pengembangan ekonomi desa merupakan salah satu tujuan warga desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang Banyumas.
Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mekar Sari, pemerintah desa setempat menggandeng penyelenggara jaringan internet atau ISP (internet service provider) untuk menyediakan akses.
Program bernama Desa Mandiri Internet ini dirintis sejak tahun 2020 lalu. Menurut Kepala Desa Karanggintung, Harsiyadi, ide membangun jaringan internet secara mandiri ini berawal dari Pemerintah Desa (Pemdes) dan BPD yang memiliki usaha produktif.
BACA JUGA :Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 33, 36 Pembelajaran 3 Sub Tema 1 Suhu dan Kalor
Usaha produktif yang awalnya bermitra dengan Pemerintah Desa kemudian berkembang menjadi BumDes. Perkembangan usaha produktif ini membutuhkan internet sebagai kebutuhan primer.
Oleh karena itu Pemdes menggandeng pihak swasta PT Sarva (Sarva Solution Indonesia) supaya program Desa Mandiri Internet dapat berjalan.
Warga desa yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Lumintu bersama ISP memasarkan, memasang perangkat dan teknisi internet.
BACA JUGA :YPI Nasima Semarang Kerja Sama dengan Cambridge University
Dalam perjalanannya, Pemdes terlibat pembiayaan berbagai kebutuhan yang terkait jasa pemasangan, pembuatan server dan perakitan perangkat dengan menggunakan Anggaran Dana Desa.
“Karena ini usaha produktif, KIM Lumintu yang tadinya mitra PemDes, sekarang sudah di bawah BumDes,”jelas Kepala Desa Harsiyadi.
Menurut Harsiyadi, sejauh ini 168 warga Desa Karanggintung sudah menjadi pelanggan Lumintu.
Warga yang berlangganan hanya dikenai biaya langganan yang cukup murah, tergantung kecepatan layanan internet yang dipilih.
BACA JUGA:Anak Usia Lebih Dari 4 Tahun Jangan Dipaksa Tidur Siang, Kenapa?
Kecepatan layanan internet yang disediakan terdiri dari tiga jenis, 5 Mbps dengan biaya Rp 175 ribu per bulan, 10 Mbps dengan biaya langganan Rp 250 ribu per bulan dan 20 Mbps dengan biaya Rp 400 ribu per bulan.
Sebagai desa pilot project program Desa Mandiri Internet, Desa Karanggintung memiliki kabel fiber optik yang terpasang sepanjang lebih dari 4 kilometer dengan area yang tercover sekitar tiga perempat wilayah desa.
“Selain desa Karanggintung sebagai pilot project, kami juga akan mengembangkan program serupa di Kabupaten Purbalingga dan Cilacap,” kata Direktur PT Sarva Solusi Indonesia, Wahyono.
“Internet harus dimanfaatkan untuk pengembangan kegiatan produktif dan peningkatan perekonomian desa. Oleh karena itu, pemasangan internet di desa harus diperluas ke rumah-rumah warga,” kata Bupati Banyumas, Achmad Husein saat peresmian Desa Mandiri Internet.
BACA JUGA :Akibat Rajin Salat Subuh yang Banyak Keuntungannya
Kendati demikian, Husein mengingatkan Pemdes harus melaporkan penggunaan dana secara transparan dan berkala sehingga program yang baik tidak membuat seseorang tersandung masalah hukum.
Pihak pemerintah akan mengevaluasi program tersebut hingga waktu 1-3 bulan dan jika menguntungkan akan dikembangkan ke desa lainnya.
Sementara itu tokoh intelektual muslim, Emha Ainun Nadjib yang turut hadir dalam peresmian mengatakan internet adalah bagian dari kemajuan teknologi informasi pada era Revolusi Industri 4.0. Namun, hal ini ada sisi positif dan negatifnya dan warga harus berhati-hati dalam penggunaannya.***
