19 November 2025 11:58

Kasus Konfirmasi Omicron Melonjak, Vaksinasi Lengkap Bukan Jaminan

0
Omicron

Pemerintah mencatat kasus omicron mulai melonjak dan meminta masyarakat tetap waspada bahaya penularan COVID -19./Pixabay

OPINIJATENG.COM- Kasus konfirmasi Omicron melonjak meski vaksinasi telah lengkap bukan jaminan tidak tertular.

Kementerian Kesehatan mencatat penambahan total kasus konfirmasi Omicron hingga Sabtu, 8 Januari 2022 sebanyak 414 orang setelah pada hari yang sama ada penambahan kasus 75 orang.

Dari 414 orang, sebanyak 50 orang dengan kasus transmisi lokal. Sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Selain itu, kebanyakan dari yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap.

BACA JUGA:Pemprov Jateng Belum akan Melaksanakan Vaksin Booster, Tunggu Keputusan Pusat

Artinya vaksin tidak menjamin seseorang terhindar dari virus COVID-19. Bahkan kasus konfirmasi Omicron saat ini telah menginfeksi mereka yang telah lengkap vaksinasinya. Hal tersebut seperti dikutip dari laman sehatnegeriku.kemenkes.go.id,11 Januari 2022.

Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr.Siti Nadia Tarmidzi mengatakan pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri jika tidak penting.

“Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyrakat diharapkan menunda dahulu jika ingin ke luar negeri,”katanya, Minggu 9 Januari 2022.

BACA JUGA:Pemprov Jateng Belum akan Melaksanakan Vaksin Booster, Tunggu Keputusan Pusat

Kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi.

“Kita harus waspada jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah di vaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan,”ucap dr Nadia.

Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Di Indonesia, pergerakan Omicron terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.

Kemenkes mendorong daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (Testing,Tracing, Treatment) aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan cluster-cluster baru COVID-19 dan segera melaporkan apabila ditemukan kasus di wilayahnya.

Pemerintah menghimbau masyarakat tidak lengah supaya tidak terjadi kasus seperti gelombang ketiga di Indonesia.

Masyarakat diharapkan tetap menjaga jarak, cuci tangan, memakai masker dan tidak bepergian jika tidak penting. (Sumber: sehatnegeriku.kemenkes.go.id)***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *