4 Oktober 2025 14:17

50 Warga Desa Tembelang Magelang Ikuti Baksos Mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo

0
KKN UIN Walisongon Semarang

OPINIJATENG.COM – Sebanyak 50 orang warga Desa Tembelang, Kecamatan Candimulyo,Kabupaten Magelang mengikuti baksos kesehatan berupa bekam dan pengobatan tradisional yang digelar mahasiswa KKN Mandiri Misi Khusus (MMK) UIN Walisongo Semarang Kelompok 34.

“Alhamdulillah progam baksos kami mendapat sambutan hangat masyarakat Desa Tembelang. Ada 50 warga ikut bekam dan pengobatan tradisional,” jelas Ketua mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo Semarang Kelompok 34, Ma’rifatul Akbar.

Mahasiswa KKN Mandiri Misi Khusus Kelompok 34 melakukan bakti sosial bekam dan pengobatan tradisional di Desa Tembelang, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jateng.

Bakti sosial hadir sebagai jembatan penunjang untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.

“Salah satu program kerja kami yang mengarah kesehatan masyarakat yakni pengobatan dengan menggunakan terapi tradisional.”

Akbar menjelaskan, sebagaimana bekam merupakan pengobatan non-medis yang dianjurkan oleh Rasulullah, dengan dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna.

“Sangat bagus jika program ini berjalan di desa kami, banyak lansia di sini yang saya yakin mereka berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan program bekam, bisa menjadi jembatan masyarakat dusun Konang terkhusus lansia untuk hadir di kegiatan para mahasiswa UIN Walisongo,” tutur Pak Agus selaku kepala Dusun Konang.

Baksos kesehatan tradisional berupa bekam dan pengobatan tradisional yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UIN di luar dugaan.

“Warga berbondong-bondong, termasuk dariluar desa itu. Mereka sengaja datang untuk melakukan pengobatan termasuk lansia yang mendominasi data kami,” kata Akbar.

Pengobatan terapis bekam sebagai pengobatan non-medis yang sudah ada sejak jaman sahabat Rasulullah, kata ahli terapis, Riyadi.

Menurut Akbar, kegiatan ini tidak berbayar (gratis) sebagai bentuk bakti sosial kepada masyarakat.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00-14.00 WIB memiliki jumlah data pasien yang membludak yakni lebih dari 50 orang.

“Kami berharap program bekam dan pengobatan tradisional ini menjadi bentuk kepedulian kesehatan masyarakat sehingga mereka dapat melakukan aktivitas dengan fisik yang lebih baik lagi.”***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *