5 Oktober 2025 04:11

Banjarnegara Boyong Juara Jambore GTK Hebat Jawa Tengah, Teguh Handoko: Semoga Terus Berinovasi

0
Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara, Teguh Handoko, S.Sos. berfoto bersama guru dan tenaga kependidikan yang berprestasi pada Jambore GTK Hebat/Dok. Endang Puspitorini

OPINIJATENG.COM-Kabupaten Banjarnegara kembali bersinar dengan prestasi guru dan tenaga kependidikan yang membanggakan. Pasalnya, 10 guru, pengawas, dan penilik berhasil meraih juara pada malam penganugerahan Jambore GTK Hebat Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan di Surakarta pada Kamis, 7 November 2024.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara Teguh Handoko, S.Sos. menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih oleh 10 guru dan tenaga kependidikan tersebut.

“Saya merasa bangga atas prestasi yang diraih. Kebetulan saya hadir langsung tadi malam menyaksikan mereka,” ungkap Teguh Handoko kepada opinijateng.com pada Jumat, 8 November 2024 sore tadi.

“Saya berharap prestasi ini bisa menginspirasi guru-guru lain, terutama di Banjarnegara. Semoga terus berinovasi dan mengembangkan diri,” ujar Teguh lagi di sela-sela kesibukannya mengerjakan tugas diklat PIM.

Berikut nama-nama pemenang Jambore GTK Hebat Jawa Tengah yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara.

Pemenang dari Jenjang SD/SMP:

  • Terbaik I GTK Inovatif – Guru SD: Tri Yulis Irawan, SD Negeri 2 Kutayasa
  • Terbaik I GTK Dedikatif – Guru SD: Endang Puspitorini, SD Negeri 2 Panawaren
  • Terbaik I GTK Inovatif – Penilik: Yulianti, Penilik Korwilcamdikpora Banjarmangu
  • Terbaik Il Komunitas Belajar Inspiratif: SD Negeri Gumelar, Karangkobar
  • Terbaik II GTK Inovatif – Pengawas Dikdas: Sulastri, Pengawas Korwilcamdikpora Bawang
  • Terbaik II GTK Dedikatif – Kepala SD: Arman Riyadi, SD Negeri 2 Pasuruhan
  • Terbaik II GTK Inovatif – Kepala TK: Eka Kurnianingsih, TK IT Mutiara Hati Klampok
  • Terbaik II GTK Dedikatif – Garu SMP: Enggal Rininggayuh, SMPN 3 Satap Pandanarum

Pemenang untuk Jenjang SMA/SMK:

  • Terbaik I GTK Dedikatif – Guru SMA: Niansari Susapto Putri, SMAN 1 Karangkobar
  • Terbaik III GTK Inovatif – Guru PPG Daljab: Inayah Dwi

Sulastri, M.Pd Pengawas Korwilcamdikpora Bawang yang juga memperoleh juara terbaik II GTK Inovatif mengungkapkan kesannya setelah mengikuti ajang Jambore GTK Hebat Provinsi Jawa Tengah.

“Sungguh luar biasa, bertemu para guru hebat, yang semua mempunyai praktik baik yang sangat menginspirasi. Sangat bangga tentunya bisa memantik diri untuk berkarya,” kata Sulastri kepada opinijateng.com melalui pesan Whatsapp.

“Saat presentasi tentunya sangat senang, membagikan praktik baik di depan para guru hebat dan dewan juri, serta menjawab pertanyaan dari juri yang luar biasa. Hadiahnya juga luar biasa. Saya mengajak semua guru untuk dapat berpartisipasi pada jambore tahun berikutnya dan mulai bersiap diri,” tambahnya lagi.

Hal senada juga disampaikan oleh Endang Puspitorini juara Terbaik I GTK Dedikatif. Ia mengatakan ini adalah pengalaman yang menantang, apalagi saat juri melontarkan pertanyaan harus cepat dan tepat dalam menjawab.

“Pokoknya rasanya wow amazing  mengikuti tanya jawab disaksikan penonton itu   pengalaman yang tak bisa kulupakan,” kata Endang dengan semangat.

“Selain itu guru yang di acara tersebut adalah guru hebat semua, mempunyai inovasi dan dedikasi yang luar biasa, sehingga menambah grogi dalam menjawab pertanyaan,” lanjutnya.

“Saya yang awal mulanya minder karena hanya seorang guru pelosok  yang tak punya pengalaman apapun ,hanya dedikasi sebagai guru itulah yang saya ceritakan. Tak menyangka masuk 10 besar kemudian 3 besar dan Alhamdullillah, bisa mewakili Jawa Tengah ke tingkat nasional,” ujar Endang lagi sambil meneteskan air mata haru.

Pengalaman yang sama juga dirasakan oleh Enggal Rininggayuh. Kepada opinijateng.com, ia mengatakan mengikuti jambore itu bukan  tentang mengejar juara,tetapi menikmati proses belajar. Setelah menjadi menjadi juara, keinginan untuk terus belajar semakin meningkat.

“Setiap hari saya menempuh jarak jauh 40 km pulang pergi 80 km, dengan waktu tempuh 1,5 jam menggunakan motor, dengan kondisi jalan yang naik turun dan amblas,” ungkap Enggal.

Wanita berparas ayu yang merupakan guru SMPN 3 Satap Pandanarum itu juga mengungkapkan sudah 6x jatuh dari motor selama 2 tahun 5 bulan di sekolah. Walaupun demikian, ia selalu berusaha datang tepat waktu dan melakukam tupoksi.

“Tuhan tidak akan pernah memposisikan kita di tempat yang tidak bisa kita handle,” pungkas Enggal.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *