23.9 C
Central Java
Sabtu, 14 Juni 2025

Balada Musisi Jalanan Ditengah Pandemi

Banyak Dibaca

OPINIJATENG.COM – Sudah setahun lebih, pandemi Covid-19 belum juga usai, dunia permusikan tanah air galau dibuatnya.

Dalam waktu lama, tak ada konser, tak ada pertunjukan musik. Pembatasan dilalukan, demi cegah kerumunan. Sehingga penyebaran virus bisa ditekan.

Penerapan protokol kesehatan termasuk dilakukan pembatasan-pembatasan (socialdistancing), memang sudah tepat dilakukan.

Terlebih, masih tingginya potensi penyebaran virus corona di Indonesia.

Namun demikian, tak bisa dipungkiri pageblug kali ini sangat keras menghantam industri musik. Banyak yang mengeluh.

Bahkan mereka yang tergolong musisi papan atas mengalami dampak nyata. Tak sedikit mengaku job manggung sepi atau kehilanganya sama sekali. Lalu, bagaimana nasib musisi kecil?

Ada yang memutuskan ganti profesi lantaran minim pemasukan atau malah tak ada pemasukan sama sekali. Ada juga yang masih bertahan, terus berkarya ditengah keterbatasan.

Kondisi ini juga dirasakan Amin Alazmi. Seorang musisi, song writter sekaligus pencipta lagu asal Banjarnegara Jawa Tengah. Dia mengaku selama pandemi, memang masa masa sulit bagi musisi kecil seperti dirinya.

Kafe-kafe dan event event banyak tutup, padahal merupakan ‘panggung’ utamanya. Alhasil, job manggung berkurang, pemasukan minim. Hal serupa juga dialami teman temanya sesama musisi.

“Harus diakui saat sekarang ini memang masa masa sulit, tapi berkarya harus jalan terus,” tutur pria berambut gondrong ini, Rabu 6 Oktober 2021.

Namun demikian, pria yang mengidolakan Bob Dylan dan Iwan Fals ini mengaku masih terus berkarya. Bahkan terbilang produktif. Sampai saat ini sudah beberapa lagu berhasil dia ciptakan.

Saat ini, Alazmi tengah menyiapkan beberapa lagu tambahan untuk album perdananya. Sekaligus menyiapkan platform untuk publikasi karyanya.

“Saya harap teman teman musisi juga terus semangat berkarya walaupun ditengah pandemi,” Katanya.

Profil Amin Alazmi

Nama Lengkapnya Amin Alazmi, biasa disapa Alazmi (nama panggung). Lahir di Banjarnegara, 1 April 1993. Dia adalah musisi, penulis lagu dan pencipta lagu.

Aktivitas bermusiknya lebih banyak dicurahkan di Purworejo Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kafe dan event event lokal adalah ‘panggung’ utamanya.

Musisi lokal satu ini terbilang cukup produktif. Hingga saat ini telah berhasil menciptakan beberapa karya berupa lagu.

Diantaranya berjudul Surat Dari Setan, Aku Malu Ibu, Kita dalam Pemahaman. Sajak Pertanyaan ,Wonderwoman Ibu Kota dan terbaru, berjudul Balada Musisi Jalanan.

Kebanyakan lagunya mengangkat tema seputar kehidupan, cinta hingga kritik sosial. Tema tentang kritik sosial nampak lebih dominan pada beberapa lagunya.

Surat dari Setan dan Balada musisi jalanan misalnya. Berisi kritik terhadap praktik korupsi yang ada di tanah air dan memotret kondisi budaya sosial ekonomi ditengah hantaman krisis akibat pandemi. Beberapa lagu lainya tentang filosofi, cinta dan kehidupan.

Genre Musik

Meski dirinya enggan dilabeli sebagai penganut genre atau aliran musik tertentu. Namun warna musiknya lebih bercorak blues yang khas.

Saat dipanggung, Alazmi lebih sering bermain Solo. Menyanyikan lagu dengan iringan gitar yang dimainkan sendiri. Ia juga memainkan harmonika untuk melengkapi instrumen. Kadang bermain full band dengan pemain tambahan.

Filosofi Karya

Bagi Alazmi, musik bukan sekedar musik. Lebih dari itu, adalah sebuah ‘media’ untuk menyampaikan isi hati. Juga merupakan upaya memotret berbagai fenomena yang berkelindan setiap hari disekitarnya.

Kadang liriknya satir, namun pesan moralnya begitu kuat dan musiknya enak didengar. Seperti misalnya dalam lagu berjudul balada musisi jalanan yang baru baru ini dirampungkan. Lagu ini dibawakan dengan agak jenaka namun ‘memuat kritik sosial tajam’.

Karya karya Alazmi bisa dinikmati di kanal youtube/alazmi atau bisa juga melalui akun instagram @alazmi.musik.***

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer