Oleh: Sri Setiyowati*)
OPINIJATENG.com-Mempunyai hubungan harmonis dengan pasangan tentu membuat bahagia. Namun, tidak semuanya sesuai dengan harapan kita. Hubungan antarpasangan tentu mempunyai lika-liku tersendiri.
Setiap hubungan tentu pernah mempunyai masalah yang harus diselesaikan secara dewasa. Membicarakan masalah pertengkaran tentu hal yang sensitif,kadang kita lebih senang memendam semuanya sendiri dan menganggap baik-baik saja. Semua itu dilakukan untuk dapat bertahan dalam hubungan.
Apakah pernah bertanya kita bahagia dengan pasangan kita atau tidak? atau malah merasa lebih baik sendiri?
Jika hubungan dengan pasangan masih berstatus belum menikah, tentu lebih mudah untuk diatasi dengan kata putus. Beda halnya kalau kita sudah menikah, akan lebih sulit untuk memutuskan kata cerai.
Menurut Jhon Gottman ada empat tanda bahwa hubungan seseorang akan putus atau dalam perkawinan mengalami perceraian. Empat tanda ini jika ada dalam pernikahan diprediksi oleh Jhon Gottman akan mengalami perceraian sebanyak 85%.
Berikut 4 tanda yang membuat hubungan masuk kategori toxic relationship adalah :
1. Saling Kritik.
Seringnya saling kritik antarpasangan membuat hubungan menjadi tidak sehat. Loh,masa sih kritik kok bisa jadi salah satu tanda pernikahan kita berakhir dengan perceraian?
Masa kita enggak boleh menyampaikan kritikan atau keluhan ke pasangan kita? Wah, nanti pasangan kita enggak bisa berkembang lebih baik dong.
Nah, ada perbedaan yang mendasar antara kritikan dan keluhan. Menyampaikan kritik ke pasangan itu lebih pada subjek yang kita kritik yaitu orangnya. Contohnya, kenapa sih kamu suka merokok?
Ketika kita menyampaikan ini yang dipermasalahkan adalah orangnya bukan merokoknya. Kesannya adalah apapun yang dilakukan orang itu adalah salah.
Sedangkan keluhan atau komplain lebih pada satu hal spesifik yang dilakukan oleh orang tersebut, misalkan ungkapan ,Jangan merokok di depanku dong, enggak kuat asapnya. Untuk contoh kedua, yang kita keluhkan adalah prilakunya bukan orangnya.
Sebenarnya keluhan terhadap pasangan itu baik karena untuk membangun hubungan yang sehat.
Berbeda dengan kritikan yang lambat laun akan menghancurkan sebuah hubungan. Bisa dibayangkan jika kita sering memberi kritik ke pasangan,tentu pasangan kita merasa tidak nyaman dengan sikap kita.
2. Sikap Difensif
Cara ini dilakukan untuk mempertahankan diri saat salah satu pasangan melakukan kesalahan. Sikap kita yang tidak mau dianggap salah malah balik menyalahkan pasangan kita. Hingga terjadi saling serang dan lupa bahwa sebuah hubungan itu bukan pertandingan yang perlu serangan balik.
Kondisi ini membutuhkan kedewasaan dari pasangan dan mengalah jika ingin mempertahankan hubungan. Walaupun tidak mudah,tetapi belajar untuk menahan emosi saat berbeda pendapat sangat dibutuhkan.
3. Penghinaan
Satu kata yang paling dihindari dalam hubungan adalah kata penghinaan kepada pasangan. Jika dalam satu hubungan salah satu sudah merasa terhina dengan sikap pasangannya, biasanya kata pisah mudah sekali diucapkan.
Kata penghinaan di sini misalnya menjelekkan fisik, profesi, atau sikap.
Dari ketiga tanda berakhirnya sebuah hubungan, penghinaan ini pemicu perpisahan terbesar. Menghina pasangan tidak selalu berupa verbal, tetapi dapat pula dari sikap yang kita tunjukan.Sikap mau menang sendiri atau merasa lebih pintar dan sukses dibanding pasangan kita.
Kadang orang melakukan penghinaan melalui kata bercanda. Mungkin yang melontarkan penghinaan menganggap bercanda sedangkan pasangannya merasa itu sebuah hinaan. Hal tersebut dapat dikomunikasikan antarpasangan dan jangan dipendam saja karena suatu saat akan menjadi bumerang dalam sebuah hubungan.
4. Stonewalling
Stonewalling ini sikap membatu atau pura-pura tidak tahu apa yang dilakukan oleh pasangan kita. Biasanya sikap ini muncul saat pasangan sudah tidak mau meneruskan hubungan.
Jadi apapun yang dilakukan oleh pasangan sudah tidak respek dan tidak mau menjalin komunikasi.Kadang pasangan mulai menjauh dan tidak mau terlibat dengan semua kegiatan pasangan.
Nah, itulah 4 tanda bahwa hubungan dengan pasangan akan segera berakhir. Namun, bukan berarti jika ada salah satu tanda tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa hubungan kita pasti berakhir ya.
Kita dapat mempelajarinya dan mencoba berkomunikasi dengan pasangan bahkan kalau bisa kita perbaiki hubungan menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat.
*Sri Setiyowati. Ibu Rumah Tangga, Blogger,dan Penulis.***