OPINIJATENG.COM- Masyarakat diminta mewaspadai Covid-19 gelombang 3 dan gejala klinisnya.
Covid-19 diprediksi masih mengancam masyarakat pada bulan Desember dan gejala klinisnya tidak hanya menyerang saluran pernapasan.
Pesan tersebut disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Aditya Chandra Putra, SpPD.
BACA JUGA : Lomba Penulisan Materi Khutbah Jumat Berhadiah Total Rp30 Juta
“Variasi gejala klinis covid-19 bukan hanya seputar saluran pernapasan. Pada gejala klinis Covid-19 yang sebelumnya sebagian besar berkaitan dengan keluhan demam dan saluran napas, tapi semakin banyak varian-varian baru yang ditemukan,”kata dr Aditya Selasa (16/11/2021).
Menurut dr Aditya, saat ini Covid-19 tidak hanya memiliki gejala klinis seputar pernapasan tetapi semakin banyak varian baru dengan gejala yang lebih bermacam-macam seperti sakit kepala, nyeri telan atau nyeri tenggorokan.
“Jika mengalami gejala demam lebih dari dua hari serta gejala lain seperti disebut di atas, lebih baik segera mendatangi fasilitas kesehatan supaya mendapat pemeriksaan dan penanganan yang tepat,”jelasnya.
BACA JUGA :Adidas Meminta Maaf, Akui Wayang Kulit Asli Indonesia
Virus Covid-19 mudah menular karena dapat menempel pada bahan yang ditemukan sehari-hari seperti bahan plastik dan metal.
Virus Sarscov2 dapat bertahan lama di udara selama beberapa jam dan di benda mati seperti besi, alumunium, kayu, kaca dan plastik dalam waktu beberapa hari.
“Hindari memegang barang dengan sembarangan. Jangan lupa tetap cuci tangan apabila selesai memegang benda,” lanjutnya.
Mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak harus tetap dipatuhi oleh masyarakat untuk mencegah penularan.
“Masyarakat sebaiknya jangan menunda vaksin jika di lingkungan sekitar sudah menyediakan vaksin dari pemerintah,” saran dr Aditya.
BACA JUGA :Kartu Prakerja Gelombang 23 Kapan akan Dibuka, Simak Info Berikut
Untuk pemeriksaan awal menurut Aditya, Antigen tetap dilakukan. Pemeriksaan Antigen digunakan untuk mendeteksi pasien terpapar Covid-19 atau tidak.
PCR juga tetap dilakukan sebagai metode pemeriksaan Covid-19 dengan metode mendekati virus.
“Penggunaan PCR tetap yang goal standar, untuk memvalidasi seseorang terpapar covid atau tidak. Kalau antigen dapat digunakan sebagai diagnosis dengan kriteria tertentu. Untuk masyarakat umum tetap menggunakan PCR,”jelasnya.
Dr Aditya meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan waspada penularan Covid-19 gelombang 3 pada bulan Desember setelah libur Natal dan Tahun Baru (Humas RSI Banjarnegara)***