OPINIJATENG.COM-Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan bocah berambut gimbal di Dataran Tinggi Dieng. Kamu juga pasti tahu acara Dieng Culture Festival (DCF) yakni sebuah acara pemotongan rambut gimbal yang diadakan dalam setahun sekali. Tentunya kamu sudah tidak heran lagi dengan hal tersebut. Namun, tahukah kamu penyebab kenapa bocah di dataran tinggi dieng berambut gimbal?
Dataran tinggi Dieng dikenal dengan sejarah, budaya, dan mitos yang sangat terjaga. Kepercayaan masyarakat akan hal pamali atau larangan secara adat juga masih menjadi pegangan. Tentunya dari hal ini juga menjadi pemicu atau dorongan kenapa rambut gimbal menjadi salah satu hal yang disakralkan.
BACA JUGA:Ditayangkan Secara Virtual, Acara di Hari Pertama Dieng Culture Festival Sangat Meriah
Masyarakat mengungkapkan kenapa anak kecil di dataran tinggi Dieng berambut gimbal. Bapak Hartono adalah tokoh sesepuh di salah satu kampung di kawasan dataran tinggi Dieng, yakni Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, beliau mengungkapkan bahwa biasanya anak yang akan mengalami rambut gimbal diawali dengan demam yang secara terus menerus atau lama. Sampai pada mulai menunjukan bahwa mulai muncul tanda-tanda rambut yang mulai menggumpal kecil.
Tingkah perilaku anak yang gimbal juga memiliki perbedaan dengan anak kecil pada umumnya, seperti tingkat emosional yang kadang tidak terkontrol. Permintaan si bocah ketika pada saatnya akan di potong nanti juga seringkali tidak masuk akal. Seperti ada anak kecil yang meminta kotoran hewan Unta, meminta sate ayam seratus tusuk yang kemudian untuk dimakan salah seorang tetangganya. Jika permintaan seperti hewan ternak dan mainan anak kecil mungkin sudah menjadi hal yang wajar terjadi.
BACA JUGA:Dieng Culture Festival Digelar, Ganjar : Pastikan Semua Senang dan Tetap Ketat Prokes
Sebenarnya sudah banyak peneliti yang mencoba menggali kenapa rambut gimbal ini bisa terjadi. Namun, semuanya mengungkapkan bahwa peristiwa ini tidak bisa lepas dari unsur mitos dan sejarah, bahkan tidak ada penjelasan secara medis maupun ilmiah.
Dalam sejarah disebutkan sosok yang mewariskan rambut gimbal ini adalah Kiyai Kolodete dan Nyai Roro Ronce. Kiyai Kolodete dalam mitologi Dieng di gambarkan sebagai seseorang yang berambut gimbal, sedangkan nyai Roro Ronce adalah abdi dari nyai Roro Kidul yang ditugaskan untuk menjaga dataran tinggi Dieng.(Berbagai sumber)***