11 September 2025 06:27

Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

0
Foto diri ok

Sumarsi, S.Pd.SD, M.Si

OPINIJATENG.COM-Bicara tentang pendidikan, tak terlepas dari Ki Hajar Dewantara. Kita tentu sudah mengenal tiga ajarannya ” ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Ketiga ajaran tersebut mengandung arti di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberikan dorongan. Budi pekerti itu kemudian mengakar dan menjadi ruh pada pendidikan kita.

Akar dari pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan tujuan membentuk kepribadian. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan. Beliau menginginkan peserta didik harus mengunakan dasar tertib dan damai, tata tenteram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas. Ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang.

Awalnya penulis beranggapan tugas guru sebatas mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan. Guru juga menyamaratakan kemampuan siswa dan tidak memetakan mereka sesuai karakter siswa. Hal tersebut ternyata tidak sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menyatakan pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat pada anak-anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir dan batin tidak bergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar pada kekuatan sendiri. Maksud dari pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan.

Lebih lanjut menurut Ki Hajar Dewantara, anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar-samar. Tujuan pendidikan adalah menuntun anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat diperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. Pemikiran tersebut membuat penulis sadar bahwa anak bukanlah kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa. Namun, pendidikanlah yang menebalkan laku anak.

Hal yang dapat penulis terapkan yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah menuntun siswa sesuai dengan bakat, minat, dan karakter siswa. Penerapan pendidikan yang berhamba pada anak dan berpusat pada murid. Pendidik ibarat seorang petani. Anak-anak seperti biji jagung yang disemai. Bibit jagung itu akan tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari petani.

Guru dan siswa akan berkolaborasi menginisiasi kedalaman spiritual, intelektual, dan sosial untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia.***

*) Sumarsi, S,Pd.SD, M.Si , guru dan penulis buku yang saat ini mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 dari Kabupaten Banjarnegara.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version