23.9 C
Central Java
Sabtu, 14 Juni 2025

Kiai Nur Hasyim dan Afnan Pimpin PCINU Belanda

Banyak Dibaca

Oleh: Ahmad Rofiq dan M Abrar Aulia*)

OPINIJATENG.com – Pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCINU Belanda pada Konfercab Ke-4 Ahad, 3 Oktober 2021 ini memang tidak semeriah Konfercab Ke-3 yang lalu.

Seperti dapat diduga sebelumnya, KH Nur Hasyim Subadi, Lc., MA., asli Besito, Gebog, Kudus, terpilih kembali menjadi Rais Syuriyah masa khidmat 2021-2023 didampingi A Afnan Anshori, yang sebelumnya sudah dua tahun menjalankan tugas sebagai pejabat sementara ketua.

Gawe Konfercab yang digelar di Masjid Al-Hikmah Den Haag, diawali bahtsul masail, dan juga rapat-rapat komisi.

https://opinijateng.com/2021/10/06/301/9-hal-penting-ini-perlu-dipertimbangkan-sebelum-menikah-agar-tak-menyesal/

Bahtsul masail mengusung isu tematik (fiqh maudlu’iyah) yakni masalah hukum daur ulang (resirkulasi) air wudlu untuk bisa digunakan kembali berwudlu.

Beda di Belanda dengan di Indonesia.

Air kran di kamar hotel, apartemen, atau bahkan di rumah, disiapkan dengan keadaan layak minum.

Karena itu, wajar jika Azewar Tamamun Sani (Ando) mengajukan pertanyaan, yang kemudian direspons melalui bahtsul masail.

PCINU Belanda yang beralamat di Heeswijkplein 170 (11.701,39 km) Den Haag, Belanda 2531HK dan nomor telpon +31 6 11563137.

Sementara Masjid Al-Hikmah beralamat di Medlerstraat 4, 2531 HA Den Haag, Netherlands Telepon: +31 6 28672813.

PCINU menjadi wadah organisasi mahasiswa dan para warga ekspatriat atau diaspora yang ada di Belanda.

Para peserta Konfercab pun, menyampaikan ucapan “veel geluk en succes altijd” atau selamat dan sukses selalu.

A. Afnan Anshori, adalah dosen UIN Walisongo yang sedang mengambil program doktor di Radboud University, Nijmegen Belanda.

Dengan kerendahan hati Afnan merespon dengan: “dank u en bid voor mij in het leiden van NU” artinya “Doakan saya bisa memimpin NU”.
Sesungguhnya amanat ini sangat berat, tetapi amanat harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya” kata Afnan.

Dalam upaya membawa kader-kader muda NU, Afnan mengajak saya (Abrar) untuk bisa ikut aktif di dalam kepengurusan PCINU Belanda.

https://opinijateng.com/2021/10/05/264/bapak-rumah-tangga-istri-sepakat-stay-dad-home-sah-asal-alasannya-ini/

“Ya mumpung masih kuliah di Belanda, kita bersama-sama belajar berkhidmah di NU, lumayan nambah silaturrahim dan teman dan kita bisa banyak belajar berorganisasi dan sekaligus banyak “mengaji” kepada para Kyai, senior, dan menggali banyak pengalaman dengan para eks-patriat di luar kampus di Belanda ini” ajaknya memberi motivasi.

Sementara KH. Nur Hasyim Subadi, Lc., M.A. yang sudah menjadi Rais Syuriyah PCINU Belanda sebelumnya, berasal dari dari Desa Besito Kauman Gebog Kudus, tetangga desa Mbah saya Jurang Gebog Kudus, KH. Muh Su’ady. Karir akademiknya S1 di Universitas Al-Azhar Kairo dan S2 di Maroko.

PCINU Belanda belum lama menggelar event internasional dengan mengundang narasumber dari Indonesia. Pada 23/8/2021 yang lalu, digelar forum 3rd Biennial International Conference yang mengusung tema “Reimagining Religion in Time of Crisis” yang menghadirkan Kang Ulil Abshar Abdalla.

https://opinijateng.com/2021/10/03/109/prof-ahmad-rofiq-sakit-adalah-mahkota-di-atas-kepala-orang-orang-yang-sehat/

Selain itu, dibedah sub-sub tema penting dan actual, di antaranya: 1). Hurgronje and Islam in Indonesia; 2). Religion in socio-ecological and economic crisis; 3). Religion in political and law. Selain itu juga dikaji tentang: 1). Reharmonizing religion in science, progress, and innovation2). Religion, gender, and women’s rights; dan 3). Millennial, pop-culture and the future (PCINU-Belanda).

Dalam rangka pengarusutamaan Islam Nusantara yang masih banyak disalahpahami sebagian orang, Konferensi internasional yang digelar Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda tahun 2021, mengangkat tema krisis kaitannya dengan sejarah peradaban Islam. Santri yang sering “disalahpahami” Mas Ulil Abshar Abdalla, menjadi pembicara kunci dalam forum yang resmi dibuka pada Senin 23 Agustus 2021.

Pada tahun 2017, edisi pertama sukses digelar di kota Amsterdam bekerjasama dengan Vrije University (2017) mempromosikan tema ‘Islam Nusantara’ ke ranah global, dan yang ke-2 di kota Nijmegen bekerjasama dengan Radboud University (2019) mengusung tema ‘Al Wasatiyya Islam’ (ngopibareng.id).

Bagi sementara orang, memang “masih agak alergi” dengan term Islam Nusantara, apakah karena alas an kebencian atau karena kekurangfahaman. Allah a’lam bi sh-shawab.

Selamat dan sukses Mas Afnan Anshori dan KH. Nur Hasyim, semoga dalam memimpin PCINU Belanda masa khidmat 2021-2023 dapat memberikan manfaat besar bagi kemajuan kemakmuran warga NU di Belanda, dan bermanfaat bagi Nahdlatul Ulama secara keseluruhan. Waffaqana Allah ila aqwami th-tahriq.

*)Ahmad Rofiq, pengajar di UIN Walisongo Semarang.
*)M. Abrar Aulia adalah mahasiswa program magister di TU-Delft (Technicshe Universiteit-Delft) Belanda.***

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer