26.7 C
Central Java
Selasa, 24 Juni 2025

Pernyataan Menag Soal Hadiah untuk NU, Hanya Motivasi Internal, Kebijakan Kemenag untuk Semua Agama

Banyak Dibaca

OPINIJATENG.Com Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau biasa di panggil Gus Yaqut menuai polemik.

Pasalnya, pernyataan Gus Yaqut yang disampaikan saat membuka webinar internasional yang digelar Rabithah Ma’ahid Islamiyah dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2021 dan disiarkan secara lansung melalui Kanal Youtube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama pada Rabu 20 Oktober 2021.

Gus Yaqut mengatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah dari negara untuk Nahdlatul Ulama (NU) bukan untuk umat islam secara keseluruhan. Pernyataan tersebut menuai reaksi dari masyarkat.

BACA JUGA: Alumni Guru Penggerak Banyak Diberi Ruang Gerak

Melalui Siaran Pers Kementerian Agama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa pernyataannya tentang Kementerian Agama hadiah untuk NU disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU. Tujuannya,lebih untuk memotivasi para santri dan pesantren.

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,”terang Menag di Solo, Senin (25/10/2021).

Gus Yaqut menyampaikan bahwa memberi semangat di forum internal itu hal wajar. Namun, Gus Yaqut tidak menyangka bahwa pernyataannya digoreng ke publik. Padahal menurutnya pernyataannya di internal NU itu untuk menyemangati keluarga besar NU.

BACA JUGA: Kuota Terbatas! Segera Daftar www. prakerja.go.id, Gelombang 22 telah Dibuka

Menteri agama juga memastikan bahwa kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk NU. Kementerian Agama memberikan afirmasi kepada semua agama dan semuanya diberikan hak secara proporsional. Begitu juga ormas tidak hanya untuk Nu saja.

“Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,”tutur Menag.

Menteri Agama menambahkan, karakter dasar dan jatidiri Nu adalah terbuka dan inklusif. Nu hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar.

“Karena keterbukaan dan mengedepankan kemashlahatan itu sifat dasar NU,”tandas Menteri Agama menutup Siaran Persnya. (Sumber Humas Kementerian Agama)***

 

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer