26.7 C
Central Java
Selasa, 24 Juni 2025

Bertepatan Hari Sumpah Pemuda, Undip Kukuhkan 4 Guru Besar Menuju Universitas Riset yang Unggul

Banyak Dibaca

OPINIJATENG.com-Bertempat di Gedung Prof.Soedarto, kampus Universitas Diponegoro(Undip),Rektor Undip menggelar acara Pengukuhan Guru Besar. Acara pengukuhan Guru Besar yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ini dilakukan secara daring maupun luring.

Sebanyak 4 Guru Besar dikukuhkan oleh Rektor Undip, yakni Prof.Dr.Dra.Turrini Yudiarti, M.sc dari Fakultas Peternakan dan Pertanian, dan tiga Guru Besar dari Fakultas Teknik yaitu Prof.Dr.Aji Prasetyaningrum,S.T.,M.Si., Prof.Dyah Hesti Wardhani,S.T.,M.T.,Ph.D dan Prof.Dr.Ing Wiwandari Handayani,S.T.,M.T.,M.P.S.

Rektor Undip,Prof.Dr.Yos Johan Utama, mengatakan, dalam tahapan pencapaian visi Undip menjadi universitas riset yang unggul, saat ini Undip memasuki pada fase ke-5 (2020-2024), yakni fase penguatan universitas riset.

BACA JUGA: Puan Maharani: Hapus Cuti Bersama Natal 2021, Jangan Sampai Kebobolan Seperti Gelombang Kedua

Prof.Yos menjelaskan, memasuki fase ini Undip terus mendorong dan mengembangkan riset yang memeberi manfaat untuk masyarakat. Untuk itu Undip memberikan kesempatan belajar untuk peningkatan kualitas SDM dan menyediakan dana penelitian untuk pengembangan riset. Termasuk juga mendukung program OPOC (One Professor One Candidate).

“Dalam upaya pengukuhan univeritas riset, Undip mendukung semua kegiatan riset yang dilakukan sivitas akademika. Baik dari sumber dana APBN, kerjasama maupun dana Undip secara mandiri. Nantinya Undip harus mampu secara mandiri membiayai kebutuhan penelitiannya,”kata Prof.Yos.

Rektor Undip menjelaskan, untuk bidang pengabdian kepada masyarakat, alokasi dananya juga terus meningkat. Dari kerjasama pada tahun 2017 yang besarnya Rp 3,952 miliar, di tahun 2017 yang besarnya Rp 3,952 miliar, di tahun 2021 sudah meningkat menjadi Rp 10,942 miliar.

BACA JUGA: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 Halaman 68, 69, 70, 72, 73 Pembelajaran 4 Sub Tema 2 Kewajiban dan Hakku di Sekolah

Secara total dana pengabdian masyarakat di Universitas Diponegoro tahun 2021 tercatat sebesar Rp 15,765 miliar.

“Yang terbaru, berdasarkan capaian indikator kinerja utama perguruan tinggi di lingkungan Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek Tahun 2020/2021, Undip berada di peringkat kedua dengan poin pencapaian 70, dan poin pertumbuhan 619 dan berada pada posisi tinggi 10% dan mendapatkan insentif sebesar Rp 16 miliar,”ungkapnya.

Penjelasan Rektor Undip membuktikan bahwa Undip benar-benar terbukti mampu melaksanakan tata kelola dengan berbasis pada tri dharma perguruan tinggi yang mencakup pendidikan,penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagai universitas riset yang unggul.

BACA JUGA: Press Release: Re-Branding Beasiswa 10.000 Habibie menjadi Beasiswa 10.000 Microblog Competition

Dalam kesempatan ini,Ketua Senat Akademik Universitas Diponegoro Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., IPU menyampaikan bahwa saat ini guru besar aktif Undip berjumlah 154 orang. Prof. Dr. Dra. Turrini Yudiarti, M.Sc. menjadi Guru Besar ke-26 di Fakultas Peternakan dan Pertanian.

Sedangkan Prof. Dr. Aji Prasetyaningrum, S.T., M.Si menjadi Guru Besar ke-39, Prof. Dyah Hesti Wardhani, S.T., M.T., Ph.D. Guru Besar ke-40 dan Prof. Dr. Ing. Wiwandari Handayani, S.T., M.T., M.P.S Guru Besar ke-41 dari Fakultas Teknik.

Sementara Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., selaku Kepala Sekretariat dan Protokol Undip menambahkan bahwa ada empat (4) judul paparan yang disampaikan oleh masing – masing Guru Besar pada saat seremoni pengukuhan.

BACA JUGA: Desa Wisata Cikakak Banyumas Terpilih Jadi Desa Wisata Terbaik se-Jateng

“Diawali Prof. Turrini yang memaparkan Eksplorasi Jamur yang Berasal dari Tanah, Tanaman, dan Ternak untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Unggas di Indonesia. Dilanjut oleh Prof. Aji Prasetyaningrum yang memaparkan Inovasi Teknologi Pengelolaan Karagenan untuk Bahan Baku Produk Pangan dan Obat Hayati Berbasis Sumberdaya Rumput Laut,”jelasnya.

Sementara itu, Prof. Dyah Hesti menyampaikan paparan Pengembangan Teknologi Pemurnian dan Pemanfaatan Porang sebagai Penyalut Zat Aktif pada Produk Pangan. Kemudian Prof. Wiwandari memaparkan hasil riset Operasionalisasi Konsep Ketahanan (Resilience) dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota. (Humas Undip)***

 

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer