OPINIJATENG.COM – Tingkatkan waspada bencana alam, hal ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Jawa Tengah menolak untuk menyerah.
Dilansir dari Instagram Bpbdjateng, semangat Jateng untuk mengurangi risiko akibat bencana, terus digelorakan. Dari ilmu titen sampai dengan pemanfaatan alat komunikasi yang menghasilkan kentongan juga dipakai. Tingkatkan waspada bencana alam, Jawa Tengah menolak untuk menyerah.
BACA JUGA : Tips Aman Berkendara di Musim Hujan
BACA JUGA : Di Balik Bayang-bayang Kasih Sayang – 12
BACA JUGA : Ibunda Hanna Kirana, Cerita Kronologi Kepergian “Zahra” di Suara Hati Istri
BACA JUGA : Tips Bagaimana Mencari Jodoh yang Tepat ala Oki Setiana Dewi, Ini Jawabannya
Masyarakat menginginkan tahun 2021 dan tahun selanjutnya akan baik-baik saja. Namun akhir-akhir ini bencana datang menghampiri di tanah air. Mulai dari gempa, banjir, tanah longsor, gunung merapi, dan sebagainya. Masyarakat harus mampu mempelajari perilaku alam dan bagaimana tanda-tandanya. Untuk itu tingkatkan waspada bencana alam yang akan terjadi. Jawa Tengah menolak untuk menyerah.
Ganjar Pranowo mengatakan kita bisa menggunakan elemen-elemen tradisional yang sudah dimiliki sejak lama, yaitu :
1. Ilmu titen atau peka terhadap tanda-tanda alam misalnya ada hujan deras.
2. Jika tanda-tanda alam sudah terlihat dan becanda mulai datang kita memiliki alat peringatan dini yang cukup canggih yang sudah dimiliki sejak lama. Misalnya saja kentongan
3. Aktif mencari informasi dari BMKG
Beliau juga mengatakan agar kita tidak percaya begitu saja akan berita hoax atau tidak benar yang beredar di luar. Harus di cek terlebih dahulu kebenarannya dari informasi yang sudah kita terima.
Untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana tanda-tanda akan terjadinya bencana alam. Simak informasi di bawah ini.
1. Langit terlihat berwarna kehijauan
Jika kamu melihat langit berwarna kehijauan sebaiknya carilah tempat yang aman untuk berlindung. Langit warna hijau itu datang dari pantulan cahaya matahari yang terhalang oleh awan gelap dan tebal, pertanda cuaca akan buruk. Langit hijau juga merupakan pertanda adanya angin topan.
2. Air laut tiba-tiba surut
Banyak orang yang mengetahui apabila air laut tiba-tiba surut pertanda akan terjadi tsunami. Apabila kamu melihat hal seperti ini segeralah menjauh dan cari tempat yang tinggi. Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut.
3. Gerakan hewan yang tidak wajar
Hewan biasanya akan lebih peka dibandingkan manusia. Jika akan datang bahaya, hewan secara mendadak akan berlari sekencang mungkin meninggalkan sarangnya. Kemungkinan besar akan terjadi gempa bumi. Namun apabila kamu melihat ada hewan yang keluar dari hutan, maka ada kemungkinan akan terjadi kebakaran di hutan. Migrasi ini bisa menandakan terjadinya erupsi gunung berapi.
4. Terdengar bunyi gemuruh kencang baik saat dan setelah hujan
Jika kamu mendengar bunyi gemuruh kencang baik saat dan setelah hujan berjaga-jaga untuk segera berpindah ke tempat yang lebih tinggi. Biasanya bunyi gemuruh datang dari luapan air sungai dan perairan lainnya.
5. Waspadalah dengan aktivitas gunung merapi
Apabila kamu tinggal di wilayah gunung merapi terutama yang aktif, waspadalah dengan aktivitasnya.
6. Mendadak ikan atau hewan lainnya mati secara massal
Jika kamu melihat ada ikan atau hewan lainnya yang mati secara massal ini bukan hal yang biasa. Pasti akan terjadi bencana baik secara alami ataupun akibat ulah manusia. Untuk itu sebaiknya tidak menggunakan air tersebut, karena kamu bisa mengalami keracunan.
7. Berbagai bentuk awan yang harus diwaspadai
Bentuk awan juga harus diwaspadai karena hal ini akan melibatkan perubahan cuaca, arah angin dan curah hujan.
Mari kita tingkatkan waspada bencana alam, Jawa Tengah menolak untuk menyerah, begitu juga seluruh masyarakat Indonesia. Semoga bencana yang terjadi di Indonesia bisa segera selesai.
Semoga bermanfaat. (Instagram Bpbdjateng dan dari berbagai sumber).***