Idul Kurban Boleh Menyembelih Ayam, Ini Kata Gus Baha

0

OPINIJATENG.COM – Menjelang Lebaran Haji atau Idul Adha 2025, Beberapa orang yang berkecukupan secara finansial mungkin sedang mempersiapkan hewan kurban.

Bagaimana dengan kaum yang kurang mampu? Banyak sekali pertanyaan mengenai ibadah kurban. Jika berbicara mengenai kurban maka identik dengan kambing atau sapi jika di Indonesia.

Akan tetapi, masih bagi seorang yang kurang mampu tentu harga kambing atau sapi bukanlah hal yang mudah untuk digapai.

Berkaitan dengan hal ini, Gus Baha turut serta memberikan tanggapan. Bolehkah hanya membelih ayam?

Baca Juga: Percaya Rencana Allah: Gus Baha Ingatkan, Semua yang Terjadi Sudah Diatur dengan Sebaik-baiknya

Keterbatasan Tidak Menjadi Penghalang

Ulama ahli tafsir Al Qur’an KH Ahmad Bahauddin atau yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Baha, menjelaskan bahwa keterbatasan materi tidak boleh menjadi halangan untuk merayakan suka cita Idul Adha.

Menurutnya, ada yang lebih penting dibandingkan dengan mempermasalahkan jenis hewannya saja.

Ulama kharismatik itu menegaskan bahwa yang terpenting adalah niat dan kebersamaan dalam berbagi saat hari raya.

Baca Juga: Percaya Skenario Allah: Pesan Gus Baha tentang Takdir yang Terbaik

Bolehkah Hanya Menyembelih Ayam?

Dilansir dari kanal YouTube Story Ngaji Gus Baha, dalam sebuah pengajian Gus Baha justru menceritakan pengalamannya sebelum mampu berkurban kambing atau sapi.

Dirinya membagikan pengalaman saat merantau di Yogyakarta dengan kondisi ekonomi yang belum mapan.

Dirinya justru masih tetap merayakan Idul Adha dengan bersuka cita meskipun hanya dengan menyembelih ayam.

“Saya juga pernah miskin. Zaman saya merantau di Yogya, tiap Iduladha potong ayam. Kalau tidak, ya beli daging setengah kilo. Yang penting makan-makan,” ujarnya.

Baca Juga: Jangan Jadi Manusia Bodoh: Pesan Gus Baha tentang Meninggalkan Allah Demi Mencari Rezeki

Sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadis, bahwa ada larangan berpuasa saat hari raya, Gus Baha menekankan bahwa inti dari Idul Adha adalah makan-makan.

Tidak peduli itu ayam, bebek, telur, atau sebagainya, maka sah-sah saja selama yang dimakan adalah halal.

Ia juga menjelaskan tentang pandangan Imam Al-Qurtubi yang berpendapat bahwa kurban ayam bisa dimaklumi dalam beberapa kondisi. Akan tetapi, diingatkan juga agar tidak dibawa ke masjid.

“Paham ya? Imam Qurtubi masuk akal. Nabi bersabda, orang yang datang Jumatan paling awal seperti kurban unta. Datang jam 10 itu seperti kurban sapi. Jam 11.30 itu seperti kurban ayam. Yang datang belakangan sekali ya seperti kurban telur,” ucapnya.

“Jadi kalau kamu kurban telur satu kilo, itu ya tetap kurban. Tapi jangan dibawa ke masjid. Nanti malah dikira main-main. Dipakai sendiri di rumah saja, buat makan keluarga,” jelasnya.

Gus Baha juga menegaskan bahwa menghidupkan suasana Idul Adha di rumah dengan upaya menyembelih hewan halal sesuai dengan kemampuan itu sudah baik dibandingkan tidak merayakan sama sekali.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *