Diarpus Banjarnegara Gelar Pembekalan Menulis Resensi Buku

Kepala Diarpus Kab. Banjarnegara, Arif Rachman membuka resmi Workshop Pembekalan Penulisan Resensi Buku di aula setempat/Dok. Dr. Tuswadi
OPINIJATENG.COM-Kamis, 8 April 2025 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara menggelar Workshop Pembekalan Menulis Resensi Buku di aula setempat. Kegiatan yang merupakan rangkaian dari pelaksanaan Lomba Menulis Naskah Resensi Buku Tingkat SMP dan SLTA tahun 2025 ini diikuti oleh 100 finalis dari peserta didik sekolah menengah pertama/sederajat dan sekolah lanjutan tingkat atas.
Kepala Diarpus, Arif Rahman membuka secara resmi sambil menyampaikan pesan bahwa ke-100 peserta pembekalan kelak bisa jadi Duta Baca untuk menggenjot minat baca generasi Banjarnegara. Peserta juga didorong untuk makin mencintai budaya baca buku dan suka belajar di Perpustakaan Daerah yang kini sudah sangat megah dan lengkap.
Tampil dua nara sumber yaitu Dr Tuswadi, guru SMP N 1 Banjarnegara sangat produktif sebagai penulis dan ilmuwan dan Titik, S.Pd., guru bahasa Indonesia SMA N 1 Bawang. Tampil memukau peserta Dr Tuswadi menceritakan kisah proses kreatifnya sewaktu kecil hingga dewasa menjadi seorang penulis. Dia bisa menulis cerita pendek, puisi, artikel, dongeng, dan lain-lain karena dirinya sejak kecil suka membaca majalah dan korand di rumah tetangga; sampai akhirnya kebiasaan itu berlanjut di SMP dan SMA. Ketika menjadi mahasiswa di IKIP Semarang, Tuswadi rajin mengirimkan naskah karya-karyanya ke koran dan majalah untuk mendapatkan honor buat bertahan hidup—hingga dirinya benar-benar menjadi penulis produktif sampai saat ini.
Menurutnya untuk berproses menjadi penulis hebat, pertama, siswa harus rajin membaca karya-karya yang akan menjadi obyek tulisannya. Misalnya jika ingin menjadi cerpenis, siswa harus rajin membaca naskah-naskah cerita pendek karya-karya sastrawan. Kedua, berlatih menulis secara disiplin. Ketiga, ketika naskah tulisan yang diciptakan sudah benar-benar bagus, siswa bisa mengirimkannya ke Redaksi Media Massa dan Penerbit. Agar sukses berproses, siswa perlu mulai menambah koleksi buku bacaan, mempunyai ruang berkarya yang bersih dan rapi, mempunyai jadwal membaca dan menulis, dan mencari alternatif media publikasi.
Sementara Titik, S.Pd. menyampaikan teori EYD dalam menyusun naskah resensi buku dengan sangat detail; karena untuk bisa menulis dengan baik, peserta harus paham aturan-aturan kepenulisan dalam Ejaan yang Disempurnakan.
Paska mengikuti pembekalan, para peserta diberikan waktu selama 3 minggu untuk menyusun naskah resensi buku koleksi perpustakaan dalam babak final. Sesuai pedoman kegiatan dari Perpustakaan Nasional RI, Diarpus akan menentukan 3 pemenang masing-masing tingkat dengan hadiah uang tunai puluhan juta rupiah.***