27.9 C
Central Java
Senin, 16 Juni 2025

Jangan Terjebak Karomah, Begini Wejangan Suhu Padepokan Carang Seket

Banyak Dibaca

OPINIJATENG.COM – Den Juneng, Suhu Padepokan Carang Seket memberikan sedikit wejanganya kepada kita semua.

Wejangan dari Suhu Padepokan Carang Seket agar kita semua tidak terjebak karomah.

Suhu Padepokan Carang Seket menjelaskan, tidak setiap orang yang memiliki keistemewaan itu sempurna kebersihan batin dan keikhlasannya.

Saat ini publik atau umat sering menilai derajat luhur seseorang dari kehebatan-kehebatan ilmu dan karomahnya.

Den Juneng al Banjari al Jawai pernah didatangi muridnya, yang melaporkan karomah dan kehebatan seseorang.

“Dia bisa menyelam di lautan dalam waktu cukup lama…”

“Saya lebih kagum pada paus di lautan…”

“Dia bisa terbang…!,” kata muridnya.

“Saya lebih heran, burung kecil terbang seharian, karena kondisinya memang demikian,” jawabnya.

“Lhah, dia ini bisa sekejap ke Mekkah…”

“Saya lebih heran pada Iblis sekejap bisa mengelilingi dunia, namun dilaknat oleh Allah.”

Suatu ketika orang yang diceritakan itu datang ke masjid, tiba-tiba ia meludah ke arah kiblat.

“Bagaimana ia menjaga adab dengan Allah SWT dalam hakikat, sedangkan adab syariatnya saja tidak dijaga,” kata beliau.

Banyak orang yang mendalami ilmu pengetahuan, mampu membaca dan mengenal dalil, kitab-kitab, bahkan memiliki keistemewaan, tetapi banyak pula diantara mereka tidak bersih hatinya, tidak ikhlas dalam ubudiyahnya.

Begitu pula ketika karomah dan tanda-tanda yang hebat itu disodorkan pada Den Juneng, beliau balik bertanya, “Apa itu tanda-tanda? Apa itu karomah? Itu semua akan sirna dengan waktunya.

“Bagiku orang yang diberi pertolongan Allah SWT untuk merubah dari perilakunya yang tercela menjadi perilaku yang terpuji, lebih utama dibanding orang yang punya karomah seperti itu,” ungkap Suhu Padepokan Carang Seket.

Sebagian Sufi mengatakan, “Yang mengagumkan bukannya orang yang memasukkan tangan ke kantong sakunya, lalu menafkahkan apa saja dari kantong itu.

Yang mengagumkan adalah orang yang memasukkan tangannya ke kantong sakunya karena merasa ada sesuatu yang disimpan di sana.

Begitu tanganya masuk ke kantong sakunya, sesuatu itu tidak ada kosong, namun dirinya tidak berubah (terkejut) sama sekali.

Jadi karomah itu sesungguhnya hanyalah cara Allah SWT memberikan pelajaran kepada yang diberi karomah.***

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer