25.8 C
Central Java
Minggu, 22 Juni 2025

NU Perlu Segarkan Grand Desain dan Strategi

Banyak Dibaca

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang masa khidmah 2021-2026 saat dilantik di Masjid Al-Muhajirin, Anak Ranting NU Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Selasa malam (5/10). Hadir dalam pelantikan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng Drs KH Muzamil.

OPINIJATENG.com – Rais Aam PengurusBesar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengatakan, menjelang satu abad pada tahun 2026, NU membutuhkan penyegaran grand desain, grand strategi, grand idea atau pemikiran dan grand control.

‘’Kalau dunia industri punya 4.0, menghadapi satu abad NU juga harus punya empat grand desain. Yaitu grand idea, grand desain, grand startegi dan grand kontrol. Nahdlatul Ulama ini organisasi terbesar di dunia. Pengamat memperkirakan anggota NU 100-200 juta perlu penyegaran dan mendesain ulang. Yang keropos-keropos perlu diperbaiki agar segar kembali,’’ tegas Kiai Miftachul Akhyar.

Dia mengatakan hal itu dalam tausiah upacara pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang masa khidmah 2021-2026 dan Musyawawah Kerja Cabang (Muskercab) di Masjid Al-Muhajirin, Anak Ranting NU Jatisari, Desa Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Selasa malam (5/10).

Ketua Panitia HM Mahbub Zakki menjelaskan, upacara pelantikan dihadiri Wakil Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Muktabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Umar muthohar, adik kandung Presiden KH Abdurrahman Wahid, Hj Lily Chodijah Wahid, Ketua PWNU Jateng Drs KH Muzamil, mantan Gubernur Jateng Drs H Ali Mufiz MPA, Wakil Rais Syuriyah PWNU Dr KH Mohammad Adnan MA, para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, dan pengurus MWC NU Kecamatan se-Kota Semarang.

Pelantikan PCNU Kota Semarang dilakukan oleh Ketua PWNU Jateng Drs KH Muzamil.

Sedang pelantikan Pengurus Lembaga dilakukan oleh Ketua PCNU Kota Semarang Drs H Anasom M.Hum.

Rais Syuriyah PCNU KH Hanief Ismail Lc mengatakan, para pendiri NU menegakkan organisasi untuk melaksanakan fungsi himayatuddin (menjaga agama), himayatul ummah (menjaga umat) dan himayatud daulah (menjaga negara).

Menghadapi usia satu abad NU, tiga tugas itu terasa semakin berat.

‘’Menjaga ajaran Ahlussunnah wal-jamaah An-Nahdliyyah dan Islam rahmatan lilalamin dalam situasi modern semakin berat. Informasi di medsos yang makin tidak terkendali tidak bisa membedakan hoaks dan berita yang benar sangat-sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa,’’ kata Kiai Hanief.

Bantuan Pemikiran

Rais Aam KH Miftachul Akhyar dalam tausiahnya mengingatkan memasuki satu abad NU butuh pemikiran dan masukan dari berbagai pihak.

‘’Sebab kalau ada organisasi yang merasa mapan, maka disitulah letak kehancurannya. Karena itu butuh penyegaran dan pemikiran agar tetap berdiri tegak,’’ tegasnya.

“Menjelang satu abad NU perlu kader-kader terbaik yang siap membangun bangsa dan organisasi. Kita perlu melakukan ijtihad kaderisasi untuk memenuhi tuntutan zaman dengan mencetak generasi emas di satu abad NU mendatang,” tegasnya.

Menurut Kiai yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, NU jangan sampai menciptakan kader-kader yang merasa ‘mapan’, karena kader-kader yang merasa mapan maka dengan sendirinya akan berhenti berjuang. ‘’Kita harus melahirkan kader-kader pejuang demi kamajuan bangsa,” tegasnya.

Kiai Miftah menyinggung bonus demografi yang diterima bangsa Indonesia. Menurutnya, jika generasi milenial yang mendominasi populasi bangsa tidak memiliki spiritualitas dan akhlaqul karimah, maka bukan kejayaan yang diraih bangsa ini, tetapi kemiskinan dan kehancuran.

“Tugas kita saat ini adalah mengawal generasi milenial yang akan kita terima sebagai bonus demografi dan membawa pada gerbang pencerahan melalui pendidikan berkualitas dengan kecerdasan spiritual,” tegasnya.

Wali Kota Semarang Dr H Hendrar Prihadi SE MM yang berada di Papua mendampingi atlet Kota Semarang mengikuti PON menyampaikan pidato secara virtual. Menurut Hendi, NU adalah organisasi Islam terbesar di dunia. Jumlah anggotanya mencapai lebih 100 juta dan cabang-cabangnya ada di banyak negara.

NU mempunyai peran penting dalam sejarah pendirian Republik Indonesia ini.  

Melalui seruan Hadratussyaih KH Hasyim Asy’ari Hubbul wathan minal iman (cinta tanah air adalah sebagian dari iman) telah melahirkan patriot bangsa yang berjuang di barisan paling depan.

Wali Kota Hendi mengharapkan, PCNU Kota Semarang periode 2021-2026 mampu membantu program-program prioritas Pemkot, utamanya yang mendesak adalah penanganan dampak Covid-19 dan percepatan vaksinasi.

Hendi juga mengingatkan usaha bersama untuk mengakhiri pandemi. Menurutnya, adanya penurunan jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang karena adanya kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan.

Hendi menyebut peran NU dalam membimbing warganya untuk mengikuti vaksinasi memiliki andil besar dalam penurunan angka paparan Covid-19.

“Saya yakin karena di dalam pelantikan NU ini semua tertib di dalam menerapkan protokol kesehatan. Insyaallah tidak ada gelombang ketiga Covid, yang ada adalah gelombang cinta,” katanya sambal tertawa.

Dijelaskan Hendi, gelombang cinta yang ia maksudkan adalah cinta terhadap ulama, cinta Nahdlatul Ulama, dan cinta terhadap Kota Semarang.

“Mari kita munculkan gelombang cinta untuk membangun NU yang lebih baik di Kota Semarang,” katanya.

Selain itu, virus cinta yang dia maksud juga berarti selalu menjaga persaudaraan di tengah-tengah warga Kota Semarang yang memiliki perbedaan kepercayaan dan keyakinan.***

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer