23.6 C
Central Java
Kamis, 19 Juni 2025

Drama Korea Squid Game, Mengapa Orang Mau Melakukan Permainannya? Jawabnya Ada di Sini

Banyak Dibaca

Oleh:Sri Setiyowati*)

OPINIJATENG.COM-Drama korea Squid Game saat ini sangat hits di Netflix dan menjadi peringat satu.Mengapa orang mau melakukan permainan Squid Game ini?

Kemiskinan seringkali membuat orang putus asa. Melakukan hal nekat yang orang lain melihatnya tidak masuk akal. Bahkan tidak peduli jika harus mengakhiri hidupnya untuk menyelesaikan masalah.

Uang, kemiskinan, dan utang menjadi satu rangkaian yang tidak terpisahkan. Salah satu faktor orang berutang adalah gaya hidup. Gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tidak jarang memaksa kita hidup melebihi batas.

Seperti dalam cerita Squid Game, kemiskinan dan lilitan utang membuat orang putus asa dan melakukan hal di luar nalar. Drama Squid Game ini menceritakan tentang 400 orang yang berada di suatu pulau untuk mengikuti permainan yang menantang maut dengan mendapat uang hampir setengah trilyun sebagai hadiahnya.

Game ini dasarnya adalah permainan anak-anak, tetapi berujung kematian jika kalah dalam permainan.

Dari 400 orang yang mengikuti game ini hampir dari setengahnya kalah dan mati. Permainan yang penuh kekerasan dan saling mengalahkan ini menyisahkan hanya satu orang pemenang.

Nah, timbul satu pertanyaan mengapa seseorang mau melakukan permainan yang membahayakan dan mengancam jiwa diri sendiri dan orang lain?

Jawabnya adalah rasa putus asa. Putus asa atau biasa disebut desprate merupakan perasaan atau emosi yang ditandai kurangnya gairah dalam hidup dan tidak lagi punya harapan terhadap masa depan. Kadangkala orang yang berputus asa akan berbuat nekat dan melanggar hukum.

Dalam cerita Squid Game, orang yang tersisa dan bertahan hidup diberikan kesempatan untuk keluar dari permainan dan pulang ke rumah. Namun, pada kenyataannya orang kembali lagi dan tetap mengikuti permainan.

Pada kondisi normal tentu orang keluar dari permainan dan memilih tetap hidup, tetapi karena sangat putus asa mereka bertahan dan melakukan tindakan berisiko tinggi.

Orang yang berputus asa dan tertekan jika mempunyai peluang keluar dari masalah walaupun peluang itu sangat kecil pasti akan diambil meski mengancam nyawanya.

Kemiskinan dan lilitan utang memang seperti lingkaran setan membuat orang tidak dapat berpikiran jernih dan putus asa.

Apa sih sebenarnya yang membuat orang berputus asa?

Pertama, perasaan putus asa ini berawal dari rasa ingin memiliki sesuatu seperti orang lain. Rasa iri ini memicu orang untuk melakukan hal lebih dari yang mampu dilakukannya.

Berpikir jika orang lain mampu mencapai kesuksesan tentu saya pun dapat melakukannya atau jika orang lain memiliki barang tersebut, tentu saya juga dapat memilikinya.

Tidak menjadi masalah apabila kita mampu meraihnya atau memiliki benda seperti orang lain. Masalahnya jika memiliki benda tersebut diperoleh dengan cara berutang. Wah, dapat memperumit keadaan.

Seperti di Squid game, para peserta adalah orang miskin yang terlilit banyak utang dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya hingga putus asa dan berbuat nekat.

Di kehidupan nyata pun sebenarnya tidak jauh berbeda. Beberapa orang mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalah kemiskinan dan utang.

Kemudian kedua, rasa putus asa ini karena orang tidak tahu cara keluar dari masalah yang dihadapi.Uang menjadi cara penyelesaian masalahnya. Padahal tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan uang.

Bisa jadi masalah kita sebenarnya adalah hubungan yang tidak baik dengan orang lain. Karena menganggap semuanya dapat diatasi dengan uang, maka kita berpikir bahwa hubungan yang tidak baik disebabkan uang kita kurang banyak.

Kita pun terjebak dalam pemikiran itu. Sehingga kita terus mencari uang untuk memperbaiki hubungan dengan orang lain atau orang yang kita cintai.

Dari drama Korea Squid Game kita dapat belajar :

1. Bahwa setiap masalah tidak selalu diselesaikan dengan uang, tetapi kita cari akar masalahnya kemudian mencari solusi yang tepat.

Kita harus yakin bahwa uang bukan segalanya, jika selama ini kita menggunakan uang sebagai alat penyelesainnya apalagi dengan berhutang maka segera segera hentikan kebiasaan itu.

2. Kita belajar membedakan mana keinginan dan kebutuhan. Tidak semua keinginan kita harus dipenuhi.Fokus saja pada kebutuhan yang kita perlukan dan cara memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Jujur pada kemampuan diri sendiri dengan melihat seberapa besar mampu mencapai harapan kita. Jika peluangnya kecil, tetapi keingian untuk meraihnya sangat besar pasti akan berisiko semakin putus asa.

4. Kebahagian bersama orang yang kita cintai tidak selalu dibayar dengan memenuhi semua keinganannya dengan uang atau barang, tetapi meluangkan waktu untuk bersamanya. Untuk apa kita memiliki banyak uang ternyata orang yang kita cintai sudah tidak berada bersama kita.

Nah, itu beberapa hal yang dapat kita pelajari dari drama Korea Squid Game. Semoga bermanfaat.

*Sri Setiyowati. Ibu Rumah Tangga, Blogger dan Penulis.

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer