OPINIJATENG.com-Negara Indonesia mempunyai lebih dari 40 jenis primata yang 24 diantaranya adalah primata endemik.
Pendapat tersebut menggambarkan bahwa Indonesia memliliki begitu banyak jenis primata.
Salah satu spesies di antaranya adalah Owa Jawa dengan nama latin Hylobates moloch yang merupakan salah satu spesies satwa primata yang hidup endemik di Pulau Jawa.
Dari sekian banyak jenis primata, Owa Jawa mempunyai beberapa keunikan dibanding dengan jenis primata lain, salah satunya adalah sifat monogami yang dalam pengertiannya adalah sifat setia kepada pasangannya atau tidak akan berpasangan kembali apabila satu di antaranya mati.
Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa primata ini sulit untuk di tingkatkan populasinya. Data tersebut diambil dari majalah ilmiah biologi journal.bio.un soed.ac.id
Hal tersebut karena sifat monogami dan masa perkembangbiakannya yang membutuhkan satu tahun bahkan lebih bagi primata ini untuk bisa berkembang biak kembali.
Sedangkan masa kandungan untuk bayi dari primata ini membutuhkan waktu kurang lebih tujuh bulan, hanya berbeda dua bulan dengan manusia.
Sekarang ini banyak kita dengarkan bahkan mungkin ada yang pernah menjumpai secara langsung terkait perburuan liar yang merenggut kehidupan primata ini.
Berbagai macam pencegahan maupun upaya untuk menjaga keletarian Owa Jawa terus dilakukan, akan tetapi populasinya hingga sat ini masih saja tetap turun, hingga IUCN pernah memasukan status keterancaman kritis pada tahun 1996 dan tahun 2000, di kutip dari perutani.co.id tentang potret populasi Owa Jawa
Hal tersebut didasari dari kerusakan habitat dan perburuan untuk dijadikan satwa peliharaan.
Hal itulah, yang membuat pemerintah serta pegiat konservasi seperti LSM Gibbon Center selalu berusaha ketat untuk menjaga kelestarianya hingga saat ini.
Padahal Owa Jawa memiliki peranan penting dalam ekosistem kelestarian alam, hal tersebut karena peran primata ini sebagai penyebar biji pohon dari buah yang dia makan.***