25.8 C
Central Java
Minggu, 22 Juni 2025

Mendoan, Kuliner Khas Banyumas dan Filosofi Uniknya

Banyak Dibaca

OPINIJATENG.com-Mendoan salah satu kuliner yang sangat terkenal. Jika bertandang ke daerah Banyumas tidak afdol apabila tidak mencicipi kuliner khas Banyumas ini.

Mendoan mempunyai daya tarik tersendiri. Mendo dalam bahasa Banyumas berarti belum matang atau setengah matang. Mendoan sengaja dibuat setengah matang agar rasa kedelai masih murni dan alami.

Mendoan memiliki ketebalan bahan mentah sekitar 3 inci. Memang lebih tipis dari tempe biasa agar tambahan tepung yang menempel lebih banyak.

BACA JUGA:Apa Istimewanya Warung HIK Solo hingga Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021?

Citarasa mendoan memang sangat unik. Sama seperti tempe pada umumnya hanya pengolahan digoreng setengah matang.

Sejarah Mendoan dan Filosofi Uniknya

Sejak zaman dahulu mendoan sangat digemari oleh masyarakat Banyumas. Proses pengorengan yang setengah matang membuat tempe ini unik dari yang lain. Tujuan dari proses tersebut agar mempersingkat dan tidak menghabiskan waktu untuk menunggu sampai tempe goreng menjadi kering.

Mendoan muncul bersamaan dengan tempe yang berasal dari bahan baku kedelai yang banyak terdapat di seputar wilayah China dan Indocina. Kemudian dibawa oleh masyarakat ke Asia Tengah ke Asia Tenggara.

Makanan ini bukan sekedar kudapan untuk menemai minum teh, tetapi juga ujung tombak kuliner di daerah Banyumas dan sekitarnya.

BACA JUGA: Ditayangkan Secara Virtual, Acara di Hari Pertama Dieng Culture Festival Sangat Meriah

Makanan khas Banyumas tersebut ternyata sudah ada sejak satu abad lalu. Namun mulai menjadi komuditas ekonomis dan dikelola secara komersial dalam dunia kepariwisataan sejak awal 1960-an.

Filosofi orang Banyumas terkait dengan mendoan adalah mendoan yang lemes. Perilaku orang Banyumas memang fleksibel dan pandai menyesuaikan diri, Namun, apabila diusik mereka bisa kaku layaknya tempe keripik. Ibaratnya apabila berselisih dipastikan mau diajak remuk bersama.

Filosofi ini juga terkait dengan tekad pahlawan pada zaman penjajahan dalam merebut kemerdekaan. Terbukti orang Banyumas banyak yang menjadi tokoh besar di dunia diplomasi dan kemiliteran seperti Jenderal Soedirman, Soesilo Soedarman, Soepardjo Reostam, dan lain-lain.

BACA JUGA:Doa penting! Mohon Diberi Pertolongan untuk Bersyukur

Di daerah Banyumas mendoan mempunyai keunikan bentuk dan citarasa. Daerah Banyumas mendoan lembek dan berwarna putih. Sedangkan di daerah Cilacap kebanyakan berwarna kuning karena menggunakan kunyit sebagai bumbu pelengkap serta ukuran lebar.

Mendoan di Cilacap digoreng kering dan sengah matang. Di Purbalingga mendoan lebih keras karena memakai tepung beras saja dan enak bila dinimakti saat baru digoreng.

Tampilan dan cara penyajian yang berbeda tidak mengurangi untuk menikmati kuliner khas Banyumas ini sebagai kuliner favorit. Ke khasannya membuat semua orang ingin menikmati mendoan tiada henti.(Sumber:dari berbagai sumber)***

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer