OPINIJATENG.COM-Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa merupakan Calon Panglima Tentara Nasional Indonesia yang dipilih langsung oleh Presiden Joko Widodo. Jenderal Andika Perkasa akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Pemilihan Jenderal Andika Perkasa menjawab teka-teki yang selama ini beredar.Menurut Pengamat Militer Universitas Paramadina,Anton Aliabbas, Jokowi memilih Jenderal Andika Perkasa selain faktor pertimbangan politis juga sejarah kedekatan.
Jenderal Andika Perkasa seperti diketahui tahun 2014 pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden saat Joko Widodo pertama kali menjadi Presiden.
BACA JUGA:Â Biodata Kasad Jenderal Andika Perkasa Calon Tunggal Panglima TNI yang Diajukan Presiden Jokowi
“Jadi ketika Pak Jokowi hari ini mengajukan Jenderal Andika Perkasa, yah karena memang dia melihat soal kenyamanan,” pendapat Anton Aliabbas, saat menjadi narasumber Program Rosi, Kompas TV,Kamis (4/11/2021).
Sebagai Pengamat Militer, Anton Aliabbas menilai Jokowi lebih percaya memilih orang yang memiliki sejarah kedekatan dengannya untuk menjabat posisi strategis di suatu institusi daripada politis maupun profesionalisme.
Menurut Pengamat Militer Anton Aliabbas, Jokowi lebih memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Jenderal Andika Perkasa dibandingkan Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
BACA JUGA:Â Bahaya Microsleep, Kenali Tandanya Supaya Selamat Saat Berkendara
“Saya melihat beberapa kali Pak Jokowi dalam memilih pemimpin, entah itu Kapolri dan lain-lain, memilih berdasarkan sejarah kedekatan,” jelasnya.
Selain itu, Anton Aliabbas menilai sejarah kedekatan dan rasa percaya terhadap Jenderal Andika Perkasa menjadi salah satu pertimbangan pemilihan Panglima TNI. (sumber YouTube Program Rosi Kompas TV)***