OPINIJATENG.COM- Ketua DPW Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jawa Tengah (Jateng) KH Iskandar Chang mengusulkan didirikannya Mualaf Center di Banyumas.
Mualaf Center merupakan wadah yang dapat digunakan untuk menuntaskan pemahaman para mualaf atau orang yang baru memeluk agama Islam supaya mencegah para mualaf terbawa arus aliran-aliran yang kurang bisa dipertanggungjawabkan.
Menurut Ketua DPW PITI Jateng KH Iskandar Chang, saat ini di Jateng sudah terbentuk mualaf center di Kabupaten Wonosobo dan Salatiga.
BACA JUGA:Pembukaan Kongres Nasional Syarikat Islam ke-41 Gelar di Surakarta
“Kabupaten Banyumas seharusnya memiliki mualaf center. Selama ini mualaf center di Jawa Tengah dibiayai Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), sedangkan di tingkat kabupaten/kota menggandeng Majelis Ulama Indonesia(MUI),”jelasnya.
Iskandar Chang juga menjelaskan pentingnya keberadaan rumah mualaf yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat para mualaf belajar dan memperdalam ajaran Islam.
Menurutnya, para mualaf perlu bimbingan dari guru-guru dan ustadz secara langsung supaya terhindar dari ajakan mengikuti aliran yang aneh-aneh yang belum dipahami dan dapat menolak dengan tegas.
BACA JUGA:Di Balik Bayang-bayang Kasih Sayang – 42
“Karena itu, dalam pengajian di Banyumas yang juga hadir MUI Banyumas kami juga sampaikan usulan tersebut, untuk membentuk mualaf center,” ujar Iskandar Chang, usai acara pengajian PITI di Pendopo Wakil Bupati Banyumas, Minggu 5 Desember 2021.
Pada kesempatan yang sama Iskandar Chang mengusulkan membangun masjid ikonik PITI di Kabupaten Banyumas. Meski sudah ada masjid PITI di Banyumas yaitu Masjid PITI Andre Al Hikmah di Desa Wlahar Kulon Kecamatan Patikraja dan di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan, tetapi kedua masjid tersebut belum sepenuhnya memiliki ikon PITI.
BACA JUGA:Generasi Sandwich, Sebuah Beban atau Berkah?
“Ada Masjid Cheng Hoo di Purbalingga yang menjadi ikonik PITI, selain sebagai tempat ibadah juga dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata religi,”ujarnya.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono dinobatkan sebagai penasihat PITI mengapresiasi kiprah PITI yang turut mendukung program pemerintah termasuk ingin membangun masjid ikonik PITI di Banyumas dengan tujuan mendongkrak sektor pariwisata.
“Kami yakin PITI sangat mampu membangun masjid ikonik secara mandiri karena banyak donatur potensial dalam PITI. Hanya saja pemerintah daerah belum bisa membantu dalam hal anggaran karena untuk tahun depanmasih ada refocusing,” ungkap Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono.
Ketua DPW PITI Jawa Tengah KH Iskandar Chang mengusulkan didirikannya mualaf center di Kabupaten Banyumas untuk membantu para mualaf belajar dan memperdalam ajaran Islam.***