23.2 C
Central Java
Sabtu, 14 Juni 2025

Di Balik Bayang-bayang Kasih Sayang – 68

Banyak Dibaca

Sejak Minggu 24 Oktober 2021, OPINIJATENG.com menyajikan novel “Di Balik Bayang-bayang Kasih Sayang” karya Wardjito Soeharso, novelis asal Kota Semarang, secara bersambung (serial). Semoga bermanfaat. (red)

Wardjito Soeharso

OPINIJATENG.COM –

Mbok Siti pun diam mematung.

Dia melihat Iben yang tertegun.

Suasana diam beku itu berlangsung hampir satu menit.

“Den..” suara pelan Mbok Siti memecah kesunyian.

“I..Iya.. Mbok.” jawab Iben seperti tercekat dengan menelan ludah.

“Oke..” tiba-tiba Lita bangkit dari kursinya.

Mendekati Mbok Siti, “Yuk, kita bikin nasi goreng, Mbok. Perutku sudah lapar sejak tadi, nih.”

Lita menarik tangan Mbok Siti dengan wajah ceria.

BACA JUGA:Darah Rendah, Tips agar Mudah Atasi Keluhan

Menuntun Mbok Siti menuju ke dapur.

“Sedang kamu, Iben. Bereskan kamarmu, lalu mandi. Habis mandi segera turun, kita sarapan nasi goreng istimewa, pagi ini.” berkata begitu, Lita memandang ke arah Iben yang masih berdiri mematung.

Lita melempar senyum tipis.

Iben hanya melongo menatapnya.

Di dapur, sambil sibuk mengeluarkan belanjaan dari keranjang rotan, Mbok Siti tak henti-hentinya melihat Lita.

Kepalanya menggeleng-geleng ke kanan ke kiri.

Mulutnya terkadang komat kamit namun tanpa suara terdengar.

“Duh Gusti…. Neng, apa yang membuat Neng pagi ini berubah? Saya benar-benar kaget. Tadi saya seperti melihat Bu Ipo duduk di kursinya kembali. Rambut ekor kuda Neng, mengingatkan saya pada ibu. Melihat Neng tadi, saya seperti melihat Bu Ipo hidup kembali.”
Mbok Siti nyerocos sampai terong dari keranjang jatuh ke lantai dan menggelinding masuk ke kolong meja dapur.

“Ah, Mbok ini ada-ada saja. Kayaknya biasa saja, Mbok. Aku hanya pengin ikat rambut saja hari ini.” Lita mencoba menjawab dan bersikap wajar.

“Tapi bener lho, Neng. Bukan saya saja yang kaget. Den Iben juga sampai melongo gak bisa ngomong lihat Neng tadi.” Mbok Siti juga mencoba lebih meyakinkan pandangannya.

“Bahkan cara Neng ngomong ke Den Iben tadi, memberi instruksi mandi dan terus sarapan, benar-benar gayanya persis seperti ibu.” kata Mbok Siti masih terus memandang Lita.

BACA JUGA:7 Tips agar Kuat Bertemu dengan Mantan, Tidak Perlu Judes

“Ah, Mbok. Semoga saja Iben tidak berpikiran seperti Mbok.” lalu Lita mencoba mengalihkan pembicaraan ke hal lain.

“Goreng nasinya pakai mentega saja ya, Mbok. Biar lebih kering. Kalau pakai minyak goreng kan juga kurang sehat, katanya.”

Dengan cekatan Lita menyiapkan cobek dan muntu untuk ngulek bumbu nasi goreng.

“Saya yakin, Den Iben pun tadi sangat kaget.

Terkesima seperti melihat ibunya hidup kembali duduk di kursi makan.

Tapi saya seneng melihat Den Iben tadi juga terus menurut perintah Neng,” lanjut Mbok Siti, tak menghiraukan omongan Lita tentang goreng nasi.

“Semoga saja, seterusnya Neng bisa membuat Den Iben pelan-pelan melepaskan diri dari bayangan ibunya.”

“Ah, sepertinya sulit, Mbok. Iben sangat mencintai ibunya. Di dunia ini tak ada orang lain yang bisa membuat Iben patuh selain ibunya.” kata Lita pelan, sambil tangannya meraup bawang merah dan bawang putih, untuk dikupas jadi bumbu nasi goreng.

“Benar, Neng. Tapi saya akan sangat bahagia kalau bisa melihat Neng dan Den Iben akur, sehingga suasana rumah ini menjadi lebih hidup. Lebih hangat. Dan kayaknya, sekarang sedang mulai ya, Neng?” kembali Mbok Siti melempar tanya.

“Yah, semoga saja suasana rumah ini bisa berubah seperti yang Mbok harapkan. Tapi semua itu memang tergantung pada Iben, Mbok.” jawab Lita sambil melepas nafas cukup panjang.

“Iya, Neng. Batu yang keras saja bisa kikis oleh tetesan air kok. Saya yakin Den Iben akan bisa berubah.” Mbok Siti seperti menasihati.

“Aku perlu banyak bertanya padamu, Mbok. Apa saja kebiasaan Bu Ipo, ibunya Iben, untuk menghabiskan waktu sehari-hari di rumah ini,” kata Lita seperti sambil lalu.

“Wah, bagus itu, Neng. Neng Lita memang perlu tahu kebiasaan dan kegiatan sehari-hari mendiang ibu. Kalau Den Iben lihat Neng bisa melanjutkan kebiasaan ibunya, saya kira sikapnya pada Neng juga akan berubah.” kata Mbok Siti, dengan nada seperti meyakinkan Lita.

Dan Lita hanya bisa menganggukkan kepala. Tanpa kata.

BACA JUGA: 5 Tips Atasi Migrain akibat Chatting Berlama-lama dengan Selingkuhan, Salah Satunya Ganti VC

Ketika nasi goreng mentega sudah siap, Mbok Siti dibantu Lita menatanya di atas meja makan. Iben masih belum tampak. Berarti dia masih berada di kamarnya di lantai atas. Tanpa ragu, Lita memanggil Iben dengan suara keras dari ruang makan.

“Iben! Nasi goreng sudah siap! Yuk, kita sarapan bareng.”

“Oke! Sebentar lagi aku turun.”

Iben menjawab setengah berteriak, dari dalam kamarnya.

Lita sudah siap duduk di kursi.

Kursi di sebelah kanan ujung meja.

Kursi yang dulu diduduki oleh Ipo, sebagai “Ratu” dalam keluarga.

Tak lama kemudian, Iben pun turun dari kamarnya.

Dia setengah berlari turun tangga menuju meja makan.

Iben sudah tampak rapi.

Pakai celana blue jean dengan kaos T-Shirt lengan pendek warna putih bersih.

Rambut tersisir rapi.

Kelihatan segar setelah mandi.

Iben lalu duduk di kursi yang berseberangan dengan kursi Lita.

Lita tersenyum dan mulai mengambil piring.

“Sini, aku ambilkan nasi goreng untukmu,” katanya.

Lita mengambil nasi goreng secukupnya, dan diserahkan kepada Iben.

Iben menerima piring berisi nasi goreng itu dengan tetap diam.

Hanya matanya saja yang sesekali mencuri pandang pada Lita.

BACA JUGA:6 Tips Mengingat Nama Kenalan Baru, Nomor 3 Bikin Keder

Tapi Lita pura-pura tidak tahu saja.

Lita pun mengambil nasi goreng secukupnya dan mulai makan. Sesendok demi sesendok.

“Enak gak nasi gorengnya?” tanya Lita tiba-tiba.

“Ehem..enak, bener enak.” jawab Iben setengah kaget oleh pertanyaan Lita.

Selebihnya, sarapan pagi di hari Minggu itu terasa agak ganjil bagi keduanya.

Lita dan Iben sama-sama tidak banyak ngomong.

Mereka berdua makan nasi goreng dengan diam.

Meskipun demikian, di dalam kepala masing-masing berkecamuk beribu kata yang ingin diucapkan.

Tetapi tak satu pun kata meloncat dari mulut.

KOMENTAR : weesenha@gmail.com***

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer