11 September 2025 03:12

30 Guru Kimia Kota Semarang Ikuti Pelatihan Pembuatan Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum Unnes

0

Prof Dr Sri Haryani MSi saat tampil sebagai narasumber dalam pelatihan pembuatan instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk 30 guru Mapel Kimia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Kota Semarang di SMAN 4 Semarang, pada 24 dan 25 Juni 2022.

OPINIJATENG.COM – Sebanyak 30 guru mata pelajaran atau Mapel Kimia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Kota Semarang mengikuti pelatihan pembuatan instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di SMAN 4 Semarang, pada 24 dan 25 Juni 2022.

Pelatihan itu diadakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diketuai Prof Dr Sri Haryani MSi.

Sebagaimana kita ketahui bersama, pada akhir tahun 2019, Kemdikbud telah memperkenalkan program Merdeka Belajar yang salah satunya terkait pergantian Ujian Nasional menjadi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Kuartal I 2022 Jumlah Orang Miskin di Jateng Turun 102,57 Ribu

AKM merupakan bentuk asesmen pada ranah kognitif yang terdiri atas literasi membaca dan literasi numerasi.

“Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan kompetensi yang benar-benar minimum, terdiri atas literasi numerasi dan literasi membaca. Soal AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan siswa mampu menyelesaikan soal tersebut menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya,” jelas Prof Dr Sri Haryani MSi, saat tampil sebagai narasumber dalam pelatihan itu.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diketuai oleh Prof Dr Sri Haryani MSi foto bareng sebagian peserta Pelatihan Pembuatan Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) kepada 30 guru Kimia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Kota Semarang.

Prof Sri Haryani menambahkan, sebenarnya guru-guru di Indonesia sudah mengenal AKM.

BACA JUGA:Prof Martono Unggul dalam Pemilihan Rektor UNNES 2022-2026

Namun belum banyak guru yang mempunyai pengalaman membuat soal-soal dengan bentuk seperti AKM.

“Sehingga diperlukan pelatihan kepada para guru untuk menyusun soal AKM,” tuturnya.

BACA JUGA:Rest Area Heritage 260B Dibanjiri UMKM, Ganjar: Akan Kami Dampingi dan Kurasi

Pelatihan Menyusun instrumen AKM ini mendapat respons positif dari para guru Mapel Kimia di Kota Semarang.

Selama pelatihan AKM peserta diberikan contoh-contoh soal AKM pada mata pelajaran kimia mulai dari bentuk soal pilihan ganda sederhana, pilihan ganda kompleks, isian singkat, uraian, dan menjodohkannya.

“Kami sebagai guru sudah tahu mengenai apa itu AKM, namun hanya sebatas tahu saja. Kami belum tahu bagaimana cara menyusun soal-soal AKM yang tepat,” tutur Eko, salah satu guru Mapel Kimia yang mengikuti acara Pengabdian kepada Masyarakat Unnes tersebut.

BACA JUGA:Fluktuasi Harga Cabai Pengaruhi Inflasi dan Deflasi di Jateng, Tri Karjono: Awas Menggerus Daya Beli Masyarakat

Pada penghujung acara, semua peserta diberikan tugas untuk menyusun soal AKM pada materi kimia kelas X, XI, dan XII yang didampingi langsung oleh tim pengabdian.

“Pada pelatihan ini kami hanya sekadar membantu dan mendampingi guru Mapel Kimia membuat soal AKM. Harapan kami,para guru yang sudah mengikuti kegiatan ini menjadi terampil menyusun instrumen AKM. Goalnya adalah para guru Mapel Kimia dapat membantu peserta didiknya untuk terbiasa mengerjakan soal-soal tipe AKM,” tambah Prof Sri Haryani.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version