5 Oktober 2025 03:24
Prof Ahmad Rofiq di Kudus

Prof Ahmad Rofiq yang juga alumnus (khirrij) Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, diberi kehormatan oleh Pengurus Yayasan dan Pimpinan Ma’had Ay, untuk membacakan ikrar/baiat duabelas santri yang diwisuda, pada acara Wisuda Perdana, Kamis, 18 Shafar 1444 H/15 September 2022 M.

OPINIJATENG.COM – Sebagai alumnus (khirrij) Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, ikut bangga dan mengapresiasi Pengurus Yayasan dan Pimpinan Ma’had Ay, saya mendapat kehormatan untuk membacakan ikrar/baiat duabelas santri yang diwisuda, pada acara Wisuda Perdana, Kamis, 18 Shafar 1444 H/15 September 2022 M.

Hadir dalam acara tersebut, Romo KH Muhammad Ulin Nuha al-Hafidh, Romo KH Muhammad Ulil Albab Arwani, yang sekaligus Ketua Dewan Pembina, Romo KH Muhammad Ulil Albab Arwani sebagai Ketua Yayasan TBS, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof Dr Waryono Abdul Ghofur MAg. Kakanwil Kemenag Jateng, Ketua Dewan Masjid Provinsi Jawa Tengah, Bupati Kudus, Dr Hartopo, dan para wali wisudawan.

Ketua Yayasan TBS menyampaikan, enam  tahun ke depan TBS akan berusia 1 Abad.

BACA JUGA:Viral Ustadzah Taslimah Meninggal Dunia Saat Memimpin Pengajian, Bukti Husnul Khotimah

TBS didirikan pada 1928 M oleh para Ulama dan Masyayikh ini, telah mengambil peran besar dalam penyelenggaraan tafaqquh fi al-din dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 

TBS merupakan Lembaga Pendidikan yang berfaham Ahlussunnah wal Jamaah dengan system Pendidikan Salafiyah, yang lebih tua dari usia NKRI itu sendiri.
Karena itu, tidak perlu diragukan komitmen kebangsaan atau nasionalisme dan ajaran moderasi keberagamaannya.

Dan itu menjadi salah satu poin penting dalam baiat yang diikrarkan oleh para wisudawan.

BACA JUGA:Tenggelamkan Dunia sebelum Dunia Menenggelamkanmu

Animo dan kepercayaan masyarakat begitu besar pada Yayasan TBS.

Tidak kurang dari dua ribu santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, menekuni ilmu di TBS.

Dalam perjalanannya, TBS mengelola jenjang pendidikan yang cukup lengkap.

Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Madrasah DIniyah Putri (Madipu), Sekolah Dasar (MI dan SD Putri), Madrasah Persiapan Tsanawiyah (MPTs), Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta Madrasah Aliyah (MA) dan SMA (Unggulan) TBS Keramat.

Ma’had Aly TBS Kudus dengan tahkashshush (program studi) Ilmu Falak sendiri, yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Ath-Thullab, memeroleh izin pendirian (SK) dari Kementerian Agama (Kemenag) Nomor 972 Tahun 2018 tentang Izin Pendirian Ma’had Aly Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus.

Waktu itu diserahkan oleh Direktur PD Pontren Kemenag RI, Dr Ahmad Zayadi, mewakili Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof Dr Kamaruddin Amin.

BACA JUGA:IBN dan Penguatan Kompetensi Akademik Digital Berbasis Moderasi Beragama

Penyerahan SK waktu itu digelar bersamaan dengan Halaqah Falakiyyah yang dihadiri para kiai dan sejumlah tokoh, di antaranya KH Choirozyad TA, KH Hasan Fauzi, KH M Arifin Fanani, Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, Prof Dr H Abdul Djamil MA, dan Dr H Ahmad Izzuddin. 

Masih kata KH Ulil Albab Arwani, “Dalam empat tahun perjalanan, Kamis Wage, 18 Shafar 1444 H/ 15 September 2022 M, Ma’had Aly TBS Kudus menggelar Wisuda untuk lulusan angkatan I. Ada sebanyak 12 wisudawan pada kesempatan yang penuh berkah ini, karena prosesi wisuda diberkahi dengan kehadiran masyayikh, pejabat struktural dari Kemenag, pejabat/pimpinan dari Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah wa bil khusus Bupati Kudus dan Ketua DPRD Kabupaten Kudus, para kiai dari pondok-pondok pesantren di Kudus, kiai/ustaz dari Madrasah Aliyah se Kabupaten Kudus, serta tamu undangan lain”.

Semoga ilmu yang didapat para mahasatri/para wisudawan berkah dan manfaah, sehingga dalam perjalanannya membawa kebaikan bagi wisudawan beserta keluarga, masyarakat, bangsa dan agama. 

BACA JUGA:S2 MPI IAIN Palangkaraya dan Keluarga Samawa, Prof Ahmad Rofiq: untuk Indonesia Emas 2045

Atas doa restu masyayikh, para kiai dan para undangan semua yang hadir, semoga Ma’had TBS Kudus ke depan semakin baik dan berkembang, dan memberikan kontribusi positif dalam menjaga warisan ilmu yang sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan, Ilmu Falak. 

Dalam catatan sejarah, perjalanan Yayasan/ Madrasah TBS Kudus, telah melahirkan tokoh-tokoh berpengaruh dalam bidang ilmu falak, seperti KH Abdul Djalil Hamid, KH Turaichan Adjhuri, KH Noor Ahmad SS, hingga ketua Lembaga Falakiyah PBNU saat ini yang tak lain adalah putera dari maestro ilmu falak Nusantara, KH Turaichan Adjhuri, yakni KH Sirril Wafa MA.

Dalam suasana pondok pesantren yang sedang dirundung keprihatinan, pertama, wacana dihilangkannya sistem pendidikan pesantren dalam wacana revisi UU Sistem Pendidikan Nasional, kedua, munculnya kasus kekerasan fisik di pesantren modern ternama dan pelecehan seksual juga di pesantren di Jawa Timur, akan Ma’had Aly TBS bekerjasama dengan Pesantren Yanbu’ al-Qur’an yang berada di bawah Yayasan Arwaniyah, akan menggelar Halaqah tentang “Pesantren dalam Sistem Pendidikan di Indonesia: Menyiapkan Generasi Nasionalis yang Religius.”

BACA JUGA:Jangan Pandang Sebelah Mata Supir Truk, Berharap Polisi Usut Tuntas Kecelakaan di Bekasi

Event penting nasional dan strategis ini, akan menghadirkan Gus Men (Menteri Agama RI, Gus Yaqut Cholil Qoumas) yang difasilitasi Direktur PD Pontren, sebagai pidato kunci dan beberapa narasumber yang kompeten lainnya.

Selain bermaksud memberikan support dan dukungan kepada Menteri Agama dalam mempertahankan dan mengokohkan sistem Pendidikan pesantren supaya tidak dihapus dari UU Sisdiknas, sekaligus sebagai momentum peringatan Hari Santri Nasional ke-7, 22 Oktober 2022. 

Selamat kepada para Wisudawan I, teruslah ber-tafqquh fi d-din karena masih ada marhalah tsaniyah, yang setara S2 dan S3.

BACA JUGA:Siswa SMP Isriati Semarang Juara di World International Youth Invention and Innovation Award 2022

Anda masih Calon Kyai, kata Pak Waryono. Karena itu, teruslah menambah ilmu, semoga Allah akan memberi kesempatan untuk berkiprah berbagi ilmu kepada umat, demi menjemput Amanah dakwah dan mengembangkan visi misi dan tujuan TBS.

Semoga Allah senantiasa memberkahi TBS dan seluruh Sivitas Akademikanya.    
Wallahu a’lam bi al-shawab.
 
*)Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, Alumnus Madrasah TBS Kudus, Guru Besar Hukum Islam Pascasarjana UIN Walisongo, Ketua PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah, Direktur LPPOM-MUI Jawa Tengah, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam-Sultan Agung (RSI-SA) Semarang, Koordinator Wilayah Indonesia Tengah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat, Anggota Dewan Penasehat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Pusat, dan Ketua BPRS Kedung Arto Semarang.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *