OPINIJATENG.COM – Pemilihan Panglima TNI secara langsung oleh Presiden Jokowi sempat menjadi banyak perbincangan. Terutama oleh para pengamat militer. Salah satunya mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana (Purn) Soleman Ponto.
Soleman turut memberi tanggapan pemilihan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa. Menurutnya, Jenderal Andika Perkasa dipilih oleh Jokowi bukan karena masalah politis, tetapi lebih kemasalah kedaulatan.
“Masalah kedaulatan menurut Jokowi saat ini lebih penting,” pendapat mantan Kepala BAIS, Soleman Ponto diacara Program Rosi, Kompas TV (5/11).
BACA JUGA:Ini Biodata Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Pilihan Presiden Jokowi
Menurut Soleman Ponto, jika melihat aturan dan keadilan maka saat pemilihan Panglima TNI harusnya secara bergiliran. Setelah Panglima TNI berasal dari udara, laut dan darat. Untuk saat ini berdasarkan aturan seharusnya yang menjabat Panglima TNI adalah berasal dari angkatan laut.
“Kalau itu dilepas betul-betul hanya berdasarkan aturan dan profesional, sudah pasti tidak pikir yang lain-lain, itu saja mengacu pada aturan,” jelas Soleman Ponto.
Namun, Jokowi melihat pertimbangan lain yakni pertimbangan strategis. Pertimbangan tersebut bukanlah masalah politik, tetapi mengenai isu yang lebih penting, masalah kedaulatan.
BACA JUGA:Â Pengamat Militer Anton Aliabbas: Sejarah Kedekatan Salah Satu Alasan Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa
“Saya melihat Jokowi memang memilih Panglima TNI karena faktor kenyamanan. Ada chemistry dengan KASAD sekarang. Setiap hari bertemu dan membicarakan masalah lingkup tugas di darat. Terutama masalah Papua dan Aceh,” tutur Soleman Ponto seperti dikutip OPINIJATENG.COM dari acara Program Rosi Kompas Tv.
Menurut pandangan Soleman Ponto, masalah Papua dan Aceh merupakan masalah penting dan harus diselesaikan oleh pemerintah dalam waktu satu tahun ini seperti jabatan Panglima TNI yang berlangsung 13 bulan.
“Masalah Papua dan Aceh itu masalah berat dan harus segera diselesaikan. Karena itu Jokowi berputar. Dari awal memang Jokowi berbicara tentang poros maritim, tetapi perkembangannya Papua dan Aceh mulai memanas. Karena itu Jokowi memilih AD untuk memecahkan masalahnya,” jelas Soleman.
BACA JUGA:Taklukkan Jalur Nepal Van Java, Ganjar; Tanjakannya Bikin Klenger
“Jadi setiap hari bertemu dan berbincang dengan KASAD Jenderal Andika Perkasa mengenai ruang lingkup tugasnya, hingga terbangun chemistry sehingga Jokowi merasa nyaman. Namun, saya meihat tidak hanya itu tetapi lebih masalah kedaulatan,” lanjut Soleman ketika ditanya Rosi mengenai pendapatnya mengapa Jokowi memilih Jenderal Andika Perkasa.
Menurut Soleman Pontoh, mantan Kepala BAIS, keputusan Jokowi memilih Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI bukanlah masalah politis, tetapi mengenai kedaulatan untuk menyelesaikan keamanan Papua dan Aceh. (Sumber YouTube Program Rosi, Kompas TV)***