OPINIJATENG.COM – Hari ini, Kamis, 9/12/2021 Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) yang diketuai oleh H. Hasan Thoha Putra, MBA., menggelar gawe besar, yakni Grandh Launching RSI Sultan Agung Banjarbaru Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Menurutnya, kehadiran Rumah Sakit Islam -Sultan Agung (RSI-SA) Banjarbaru menjadi lecutan semangat bagi YBW-SA untuk terus memaksimalkan usahanya dalam kerangka menjadi Worldclass Waqf Foundation.
Artinya, mampu menebar manfaat bagi umat manusia sekaligus memantapkan tapak langkah tidak hanya sebagai lembaga wakaf di tingkat regional saja.
Namun telah melangkah dan berkembang sebagai sebuah lembaga bertaraf nasional menuju percaturan dunia.
RSI-SA Banjarbaru yang berdiri atas lahan wakaf seluas 2 hektar, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan umat terutama di bidang kesehatan, melalui pelayanan kesehatan yang berlandaskan nilai-nilai Islam yang didukung dengan peralatan kedokteran mutakhir serta tenaga-tenaga profesional di bidangnya.
Di wajah depan setelah pintu masuk, yang juga mengundang kekaguman, adalah Masjid yang ditata dengan sangat apik dan begitu masuk, serasa berada di Mekah, yang diberi nama Masjid Muhammad Arsyad al-Banjari (17 Maret 1710 – 3 Oktober 1812), tokoh terkenal ulama fiqih mazhab Syafi’i yang berasal dari kota Martapura di Tanah Banjar (Kesultanan Banjar), Kalimantan Selatan.

Beliau hidup pada masa tahun 1122-1227 hijriyah. Beliau disebut juga Tuan Haji Besar dan mendapat julukan anumerta Datu Kalampaian.
Syeikh Arsyad al-Banjari adalah pengarang kitab Sabilal Muhtadin, yang banyak menjadi rujukan bagi banyak pemeluk agama Islam di Asia Tenggara Mesir dan seluruh dunia.
World Class Waqf Hospital
Saya yang diamanati sebagai ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) RSI-SA Semarang, ketika diajak hospital touring, tidak habis-habis kekaguman, apresiasi saya, dan sekaligus memprediksi, juga menyampaikankepada Direktur Utama RSI-SA Semarang dr. Masyhudi, AM., M.Kes, yang juga Ketua Umum MUKISI Pusat, bahwa RSI-SA Banjarbaru, tidak dalam waktu lama, akan menjadi rujukan pengelolaan RSI Syariah nasional dan internasional.
Selain penataannya yang sangat artistik, futuristik, dengan space ruangan yang luas, interior yang cantik dan indah, dan yang terpenting adalah peralatan medis yang sangat modern.
Ada beberapa sosok penting dari berdiri megah dan indahnya RSI-SA Banjarbaru ini. Pertama, H. Syarkani dan H. Norhin selaku Wakif, karena atas keikhlasannya RSI Sultan Agung Banjarbaru dapat berdiri dan beroperasi.
H. Norhin (lahir 5 Oktober 1964), baru 57 tahun, adalah pengusaha asal Kalimantan Selatan yang memiliki usaha di berbagai bidang pertambangan batubara, jasa pelabuhan, jasa angkutan barang tambang, properti (perumahan dan mal), dan jasa keuangan (BPR).
Ia merupakan pemilik Kota Citra Graha Banjarbaru, Q Mall Banjarbaru, dan komisaris utama CITIFIN Multi Finance Syariah (id.wikipedia.org).
Kedua, sosok penghubung, yang disebut sebagai salah seorang pengabdi YBWSA, yakni almarhum Muhammad Roem.
Pertengahan 2017, Pak Roem mengatakan, koleganya H. Norhin ingin mendirikan rumah sakit di Banjarbaru Kalimantan Selatan, dan menawarkan kerja sama dengan YBWSA. Branding YBWSA tentu tidak diragukan lagi.
Tawaran ini disambut dengan baik dan cepat. Reasoning-nya, dengan pengembangan harta wakaf di Kalimantan, akan menjadi entrypoint pengembangan wakaf di luar Jawa, dan ini akan akan disusul dengan pengembangan berikutnya.
Semua rombongan, termasuk para asesor baik di tingkat Kota Banjarbaru, Provinsi, dan Pusat, Ketika melihat fasilitas, penataan ruang, peralatan medis, dan sumber daya insani (SDI) yang disiapkan, hampir semua “seakan tidak sabar”, untuk segera RSI-SA Banjarbaru ini segera operasional.
Karena itu, sambil menunggu saat yang tepat, karena memang pandemi Covid-19 belum selesai, RSI-SA Banjarbaru sudah melayani pasien, termasuk yang terpapar Covid-19. Ruangan isolasi dan fasilitasnya sangat memadai.
Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan juga sudah menjalin Kerjasama dengan RSI-SA Banjarbaru ini.
Ini artinya, komitmen dakwah melalui Kesehatan, terutama bagi warga masyarakat yang akan berobat, ikhtiar untuk mendapatkan kesembuhan dan Kesehatan melalui fasilitas BPJS, menjadi mitra penting RSI-SA.
Selamat dan sukses RSI-SA Banjarbaru, selamat Ketua Umum YBWSA, H. Hasan Toha Putra, MBA., Dirut RSI-SA dr. H. Masyhudi, AM., M.Kes, Direktur RSI-SA Banjarbaru dr. Rifqiyanor, dan wakif Bapak H. Norhin, dan seluruh keluarga besar RSI-SA Semarang dan Banjarbaru.
Semoga Allah ‘Azza wa Jalla melimpahkan keberkahan.
Insyaa Allah. RSI-SA Banjarbaru, akan segera menjadi rujukan penting para dokter, Rumah Sakit, serta klinik dari seluruh Kalimantan dalam penanganan berbagai penyakit, demi membangun Kesehatan masyarakat Indonesia, karena fasilitas peralatan medis yang canggih.
Sudah barang tentu, karena RSI-SA Banjarbaru ini, dikelola dengan sistem Syariah, maka semua ikhtiar tersebut, adalah usaha maksimal, dan tetap didasarkan pada doa dan tawakkal kepada Allah SWT.
Wa idzâ maridltu faHuwa yasyfînī. Hasbuna Allah wa ni’mal wakil. La haula wala quwwata illa biLlahil ‘aliyyil ‘adhim.
*)Prof. Dr. Ahmad Rofiq, MA., Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) RSI-Sultan Agung Semarang, Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Wakil Ketua Umum MUI Jawa Tengah, Direktur LPPOM-MUI Jawa Tengah, Koordinator Wilayah Indonesia Tengah Masyarakat EKonomi Syariah (MES) Pusat, dan Anggota Dewan Penasehat IAEI Pusat.***