26.6 C
Central Java
Minggu, 22 Juni 2025

Ironis, 86 % Rumah Tahfiz tidak Memiliki Hafiz-Hafizah, Umat Diminta Cermat Memilih

Banyak Dibaca

OPINIJATENG.COM –  Ironis, 86% rumah tahfiz tidak memiliki hafiz-hafizah, umat diminta cermat memilih. Ketua III Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jateng Drs. H. Imam Masykur, M.Si merasa prihatin.

Antusiasme orang tua untuk mendorong anaknya menghafal Al-Qur’an, ada temuan mengkhawatirkan bahwa 86% rumah tahfiz yang ada di Indonesia justru tidak memiliki hafiz-hafizah (penghafal) Al-Quran sebagai guru-gurunya.

‘’Kekosongan ahli ini tentu berbahaya dari sisi sanad keilmuan Al-Qur’an. Apalagi, ada sebagian dari mereka terindikasi terpapar faham radikalisme dan anti-NKRI. Kalau bicara sanad Al-Qur’an di Jawa Tengah Kudus atau Demak atau Krapyak Yogyakarta. Dalam Ilmu Al-Qur’an kedudukan sanad sangat penting,’’ tegas Imam Masykur.

Dia mengatakan hal itu ketika menyampaikan pembekalan di depan peserta Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (PW JQH NU) Jawa Tengah.

BACA JUGA: Tak Hanya Menyerang Paru-paru, Vape Berbahaya Bagi Kesehatan Gigi

Bertempat di Pondok Pesantren Tahaffuzhul Quran Miftahul Huda Kaliwungu Kendal yang diasuh KH Ahmad Baduhun Badawi, M.SQ., kemarin

Oleh karena itu, Imam Masykur yang juga Kepala Biro Kesra meminta sosialisasi kepada masyarakat tentang kondisi tersebut diperlukan untuk pencerahan.

Sekretaris Umum PW JQH NU Jateng Dr. H. Andi Purwono Amir mengatakan, JQH NU berencana segera melakukan pendataan ulang pesantren dan madrasah tahfiz di lingkungannya. Setelah itu, publikasi pesantren dan rumah tahfiz yang terpercaya akan dilakukan agar masyarakat bisa memilih lembaga pendidikan tahfiz Al-Qur’an yang baik.

Ketua Umum PW JQHNU Jateng, Dr. KH. Ali Imron Hasan, M.Ag Al-Hafiz mengatakan, pihaknya siap mendukung  peningkatan prestasi Jawa Tengah dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional.

Jawa Tengah memang tengah mulai menyiapkan kafilah untuk menghadapi MTQ Nasional tahun 2022 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mereka bersiap menjadi tuan rumah MTQ Nasional tahun 2024.

BACA JUGA :Pemkab Banyumas Sediakan Bus Gratis untuk Fasilitas Anak Sekolah

Harapannya, pada MTQ Nasional tahun 2022 Jateng bisa masuk ke tiga besar juara umum dan sukses dalam penyelenggaran dan pretasi sebagai tuan rumah 2024.

Sekretaris Umum PW JQH NU Jateng, Dr.H. Andi Purwono Amir menyatakan bahwa untuk  merealisasikan hal itu maka pada tahun 2022 ini, organisasinya akan melakukan beberapa program penting termasuk identifikasi talenta dan pembinaan kader di berbagai cabang musabaqah seperti tilawah, tahfiz, tafsir, qiroah sab’ah, penulisan isi kandungan Al-Qur’an hingga kaligrafi. Program tersebut akan melibatkan  pimpinan  cabang di setiap kabupaten/ kota bahkan hingga  kepengurusan di tingkat anak cabang (kecamatan) dan ranting (desa).

Dalam rapat pimpinan wilayah memang terungkap potensi- potensi talenta dan kader dari banyak pesantren NU yang ada termasuk misalnya potensi penulis khat dan kaligrafi  seperti dari Pesantren Seni Kaligrafi al Quran (PSKQ) yang diasuh KH M Assiry di Kudus.

Hingga kini pesantren tersebut menjadi satu-satunya yang memiliki spesialiasi khat dan kaligrafi serta sudah menghasilkan banyak juara tingkat nasional dan ASEAN.

BACA JUGA: Kasus Konfirmasi Omicron Melonjak, Vaksinasi Lengkap Bukan Jaminan

Dalam kaitan itu, maka sinergi dengan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jawa Tengah juga akan terus ditingkatkan.

Di bidang tafsir, JQH NU akan melaksanakan kajian tafsir secara on line. Kajian dari para ahli otoritatif ini akan ditingkatkan dalam rangka menyebarkan pemahaman Al-Quran yang benar dan terpercaya serta mencerdaskan dalam bingkai NKRI.

Selain program tersebut, pendataan sensus qari, hafiz, mufassir, dan penulis khat juga akan dilakukan sehingga peta keahlian bidang- bidang ilmu Al- Quran tersebut bisa terangkum dalam data besar.

Sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama, selain menanungi para qori dan hafiz, JQH NU yang didirikan pahlawan nasional KH Abdul Wahid Hasyim bin KH Hasyim Asyari juga memiliki bidang pembinaan lain yaitu tafsir, qiroah sab’ah, khat dan kaligrafi.

Oleh karena itu dalam melaksanakan program kerjanya, JQH  juga senantiasa berkonsultasi dengan PWNU serta bekerja sama dengan berbagai lembaga lainnya dalam pembinaan dan pengamalan Al-Qur’an.***

 

 

 

Artikel Terkait

Artikel Terakhir

Populer