OPINIJATENG.COM – Baktinya pada orang tua bisa belajar dari Kisah Uwais Al Qarni. Kisah ini patut diambil hikmah dan pelajarannya.
Dia memiliki amalan mulia baktinya pada orang tua sehingga banyak orang yang meminta doa kebaikan melalui perantaranya.
Uwais seorang yatim dan hanya tinggal bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh di Yaman. Dia dan ibunya adalah keluarga fakir. Memiliki penyakit belang di tubuhnya.
Rasulullah sempat berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais.
“Carilah ia (Uwais al Qarni), dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian,” sabda Rasulullah seperti diriwayatkan dalam hadist Shohih Muslim.
Siapa sebenarnya sosok seorang Uwais Al Qarni, dipandang sangat istimewa bagi Rasulullah?
Uwais adalah sosok pemuda yang sholeh yang sangat memuliakan ibunya. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya.
Sang Ibu yang sudah tua sangat menginginkan untuk bisa pergi haji. Sedangkan kondisi saat itu tidak ada uang. Uwais merasa berat untuk memenuhi keinginan ibunya.
Bagaimana tidak, lokasi dari Yaman ke Makkah sangatlah jauh. Harus melewati padang tandus yang panas. Orang-orang yang pergi ke Makkah biasanya menggunakan unta untuk membawa banyak perbekalan.
BACA JUGA : Pemerintah Umumkan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Mulai 24 Desember
Uwais terus berusaha untuk bisa memenuhi keinginan ibunya untuk bisa berangkat ke Tanah Suci. Dia membeli seekor anak lembu dan membuat kandang di puncak bukit.
Setiap pagi menggendong anak lembu itu naik turun bukit. Semua orang melihat aneh dengann apa yang dilakukan oleh Uwais.
8 bulan telah berat lembu sudah mencapai 100 kilogram. Ketika musim Haji tiba, dia sudah merasa otot-ototnya kuat. Dia pun menggendong sang Ibu dari Yaman ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.
BACA JUGA : Peringati Hari Anti Korupi Sedunia, Kejari Banjarnegara Berikan Penyuluhan Hukum
Di tanah suci, Uwais al Qarni menggendong ibunya wukuf di Arafah dengan tegap dan Thowaaf di Kakbah. Di depan Ka’bah air mata sang Ibu tumpah. Uwais pun berdoa, “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu.”
Kita bisa belajar dan mengambil hikmah dari kisah Uwais Al Qarni.
1. Menunjukkan mu’jizat yang benar-benar nampak dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Seorang yang menyembunyikan keadaan dirinya.
Rahasia dimilikinya cukup dirinya dan Allah yang mengetahuinya. Kemuliaan Uwais tidak banyak diketahui oleh orang lain sehingga mereka sering merendahkannya. Itulah yang biasa ditunjukkan orang-orang bijak dan wali Allah yang mulia.
BACA JUGA : Deny Kurniawati: Semoga Tulisan Saya menjadi Kebaikan dan Amal Jariah
3. Berbakti pada orang tua terutama ibu. Berbakti pada orang tua termasuk bentuk qurobat (ibadah) yang utama.
4. Doa orang selepas bepergian dari safar yang baik seperti haji adalah doa yang mustajab. Sekaligus menunjukkan keutamaan safar yang shalih (safar ibadah).
5. Penilaian manusia hanya dilihat dari materi apa yang dimiliki. Sehingga mudah merendahkan orang lain. Sedangkan penilaian Allah adalah dari keadaan iman dan takwa dalam hati.
Itulah baktinya pada orang tua bisa belajar dan mengambil hikmah dari Kisah Uwais Al Qarni.(dari Berbagai Sumber).***