OPINIJATENG.COM- Dalam pernikahan rasa cemburu terhadap pasangan itu adalah hal wajar. Bahkan jika tidak merasa cemburu tentunya dipertanyakan rasa memiliki dan cinta pada pasangannya.
Rasa cemburu seringkali membuat pasangan merasa diperhatikan, tetapi jika terlalu berlebihan akan membuat tidak nyaman dan merasa tidak dipercaya.
Padahal pernikahan membutuhkan rasa saling percaya dan mendukung kegiatan positif yang dilakukan oleh pasangan.
BACA JUGA:Rumah Tangga Bermasalah? Inilah 5 Solusi yang Perlu Dilakukan untuk Mengatasinya
Mengapa rasa cemburu itu timbul? Ha tersebut tentunya tidak datang secara tiba-tiba pasti ada pemicunya, misalnya :
– pernah ketahuan berbohong pada pasangan.
– curiga pasangan menyembunyikan sesuatu seperti tidak jujur mengenai masalah keuangan atau pergi tanpa memberikan kejelasan kemana dan dengan siapa.
– sering menghindari berhubungan intim dan intesitasnya semakin berkurang.
– mulai sering menghubungi lawan jenis secara sembunyi-sembunyi dan intens.
BACA JUGA:4 Tanda Hubunganmu Akan Putus, Nomer 3 Paling Kritis
Apabila mulai ada kondisi seperti diatas maka cobalah melakukan hal seperti dibawah ini. Jangan sampai kita cemburu tanpa ada alasaan yang tepat dan mengada-ada.
1. Mulai cari tahu mengapa pasangan sering menghindar.
Buatlah list tentang apa saja yang membuat kita curiga dengan pasangan, tetapi tetap bersikap wajar supaya pasangan tidak merasa terintimidasi.
2. Jangan asal menuduh jika kita sudah membuat list hal-hal yang mencurigakan pada pasangan.
Menuduh pasangan melakukan hal yang belum tentu dia lakukan tidak hanya membuat sakit hati, tetapi dapat meruntuhkan hubungan pernikahan karena sudah tidak dipercaya.
3. Hindari mengecek HP pasangan diam-diam.
BACA JUGA:9 Hal Penting Ini Perlu Dipertimbangkan sebelum Menikah, agar Tak Menyesal
Seringkali jika mulai cemburu, hal pertama yang dilakukan orang saat ini adalah mengecek Hp pasangan secara diam-diam dan mencari siapa saja yang telah dihubungi.
Padahal jika melakukan perbuatan yang salah, pasti akan mencari cara bagaimana menyembunyikan perbuatannya dengan rapi. Selain mengecek HP pasangan merupakan ranah privasi juga membuat tingkat kecemasan meningkat.
4. Mengatakan secara langsung bahwa kita cemburu kepada pasangan itu lebih baik daripada memendamnya sendiri dan terus mencurigainya.
Usahakan berbicara dengan tenang supaya kondisi tidak memanas yang memicu pertengkaran dan hindari melakukan kekerasan fisik.
5. Intropeksi diri penting saat mengetahui pasangan kita terbukti melakukan hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Marital Rape, Perkosaan dalam Rumah Tangga, Adakah? Masak Sih Suami Tega Perkosa Istri?
Pasangan yang menghadapi masalah seperti ini hendaknya mulai intropeksi diri. Kesalahan yang dilakukan tentu saja tidak lepas dari sikap salah satu pasangan tersebut.
Rasa curiga dan cemburu yang merupakan tanda tidak beres sebuah hubungan dapat dibicarakan dengan kepala dingin. Membicarakan bagaimana kelanjutannya ke depan atau menyudahi hubungan jika salah satu pasangan tidak dapat menerima kesalahan pun harus dibicarakan.
6. Bangun kembali rasa percaya saat memutuskan untuk bersama kembali.
Membuat aturan yang disepakati berdua untuk membangun kembali sebuah hubungan mungkin perlu dilakukan. Kesepakatan yang dibuat tentu yang membuat keduanya happy ya, bukan memberatkan satu pihak saja.
Rasa cemburu seringkali dapat menjadi tanda ada yang tidak beres dalam pernikahan, tetapi cemburu berlebihan kepada pasangan bukanlah hal yang menyenangkan. Cemburu yang berlebihan membuat pasangan membuat kecemasan meningkat dan timbul rasa tidak saling mempercayai. (Sumber: berbagai sumber)***